Senin, 17 Desember 2012

Tokyo Love Story

Tokyo Love Story...................
Kisah cinta fenomenal dari negeri sakura. At least fenomenal pada jaman angkatan saya. Jaman saya SD.
Sempat diputar di Indosiar beberapa kali. Saya baru bisa menontonnya ketika jam tayangnya pukul 20.30 karena pada jam tayang pertama kali saya harus "bersaing" dengan my Dad yang tontonan "wajib-nya" tiap jam setengah tujuh malam itu Seputar Indonesia. Belum lagi harus tebal kuping sama nasehat Nyokap yang bilang kalau tontonan ini belum cocok untuk anak SD seperti saya......well..Kanji and Rika are living together gitu.....hmmmm..I'm not planning to do the same right until this moment though....wkwkwk....jadi that part gak terlalu ng-efek :p

Tokyo Love Story....................
Entah mengapa di usia SD itu, saya sudah mengidentifikasikan diri saya seperti Rika Akana.
Yang ingin bisa mencintai Kanji...ya seperti yang dilakukan seorang Rika Akana. My Kanji.....walau saat itu belum kebayang akan seperti apa...atau siapakah My Kanji would be.
Yang sadar kalau cinta Kanji pada Rika gak akan pernah sebesar cintanya pada Satomi, tapi tetap berusaha mencintai Kanji sebesar yang Rika bisa.
Yang mau menunggu Kanji, walau sikap berkata keras untuk pergi kalau sampai Kanji telat semenit saja, tapi kenyataannya masih menyimpan harap kalau Kanji setidaknya punya usaha untuk datang walau terlambat......
Menunggu....menunggu begitu lama hingga jalanan menjadi sepi. Masih berharap, walau ternyata sia-sia.
Menjadi Rika, yang masih bisa tersenyum walau sedang sedih.
Menjadi Rika, yang penuh semangat.
Menjadi Rika, yang tidak cantik mutlak - tapi keceriaan dan semangatnya bisa membekas di hati pria yang pernah menyukainya.

Ya....saya ingin bisa seperti Rika..................................................
Walau end up-nya gak sama Kanji,
at least Kanji punya kenangan manis yang bisa disimpan dalam hatinya about Rika :)

Jumat, 14 Desember 2012

Aku - Kamu - gunakanlah tepat pada tempatnya


Kata “aku-kamu” akan terasa berbeda kalau digunakan oleh seseorang yang punya arti lebih buat kita. Walau mungkin tak selamanya kata itu ia gunakan karena memang ia menganggap kita “lebih”.
Mungkin memang cara bicaranya demikian ke semua orang.
Mungkin.....
lebih baik memakai kata "mungkin" supaya tidak ada pendar harap yang terlalu terang.

Maka mari kita gunakan kata :  "Aku - Kamu" tepat pada tempatnya....hehehe.........

Just a thought..........

Sebentar lagi saya akan bertambah tua..............
Mungkin akan ada beberapa kerutan baru yang menghiasi muka...........
Guratannya seakan merupakan jejak
yang ditinggalkan oleh pergumulan-pergumulan yang sempat menyapa garis kehidupan saya..................

But it's OK!
Itu juga merupakan tanda, bahwa saya berhasil melewatinya................
bersama Tuhan yang menguatkan saya......................