Kamis, 23 Februari 2012

"wayangan"

Suka nonton wayang? Yup....mungkin karena ada darah Jawa yang mengalir dalam diri saya.
Dan ada darah seorang guru sejarah yang mengalir dalam diri saya. Wayang dan segala konflik ceritanya, sangat menarik untuk diikuti.....complicated bahkan sebelum ada sinetron-sinetron yang njelimet dan gak makna di jaman sekarang ini (padahal jaman saya kecil sinetron banyak kok yang bermutu...kenapa kesini-sininya makin payah ya?). Ceritanya sebenarnya lebih berliku ketimbang telenovela. 
Mendengarkan nyanyian dan musik dalam pewayangan itu....apalagi kalau dari siaran radio....membawa saya bernostalgia tentang Semarang....tentang rumah Opa...dan tentunya tentang Opa.
Wayang......banyak pembelajaran hidup yang bisa ditarik dari ceritanya.
Ceritanya banyak....tapi saya suka cerita Mahabrata. It's cool - kinda' perseteruan gangster elite - between Pandawa and Kurawa.

So...wayangan di atas cuman intermezzo. Wayangan saya sebenarnya tentang ya...."wayangan" itu sendiri alias habit mengerjakan sesuatu sampai semalaman suntuk. Nggak dicicil dari jauh-jauh hari. Kedebak-kedebuk.
Saya sangat "hidup segan mati tak mau" dalam menghilangkan habit ini.
Mungkin pengaruh intermezzo di atas (walau saya tahu itu hanya alasan yang dicari-cari).
Ujian dari dahulu kala belajar hobinya ya ini...wayangan. As a note : belajar-bukan bikin contekan ya- I try my best to fill/answer my test with honest way. Bikin bahan juga wayangan......oh my....how I already fall for this "wayangan" habit.

Pertanyaannya adalah sampai kapan ya?
Sampai tulisan ini tercetak ya saya sedang melakoni "wayangan" ini. 
Sedang mencari inspirasi....tapi juga ingin sekali menulis...maka disesuaikan saja topik tulisan ini dengan realita yang sedang saya jalani.

Mungkin buat yang membacanya akan ada yang berujar "boring banget sih tulisan ini....gak makna banget"
Tapi saya akan berujar "wong ini blog saya kok.....judulnya saja -the way that i describe my feelings- jadi sah-sah saja toh untuk menuliskan yang saya rasa :p"

Sambil menulis...pikiran saya melayang dan teringat sebuah nama : SAMUEL MULIA.
Idola saya dalam menulis kolom singkat kategori parodi di harian Kompas setiap hari Minggu.
Terima kasih karena Anda telah menjadi inspirasi saya dalam menulis. Cara Anda menyampaikan sesuatu, sangat apa adanya yet so interesting even untuk tema yang "biasa-biasa saja".

Cara Andalah yang membuat saya terpacu untuk terus mengisi blog ini dengan hal-hal yang saya rasa dan alami yang meskipun sederhana namun ternyata bisa juga kok menjadi sebuah tulisan yang "lumayanlah" untuk dibaca dan dimaknai walau kadarnya masih dibawah standar...hehehe.

Rabu, 22 Februari 2012

Matt Wertz - 23 Places



Ingin me-review sebuah album indie yang saya kenal dari situs Noise Trade
dari penyanyi bernama Matt Wertz.
Entah kenapa saya memutuskan untuk men-download albumnya yang berjudul 23 Places
dan suprisely.....saya menyukai lagu-lagunya.
Terutama untuk lagu yang berjudul :

  1.  Sweetness in Starlight
  2.  Red meets Blue
  3.  Falling of The Face of The Earth
Pemusik ini pula yang menggerakkan saya untuk mulai menggunakan akun paypal saya, cuma supaya saya bisa memberi tip pada lagu-lagu bagus yang saya download di situs Noise Trade.

Coba anda mendengarkannya....
Telinga anda akan mendapat nuansa musik yang menyegarkan dan tidak sekadar jedag-jedug seperti musik mainstream yang beredar di pasar komersil sekarang ini.

Semoga anda menyukainya...as much as I do :)

Selasa, 21 Februari 2012

Menunggu.......

Hidup itu penuh dengan aktivitas "menunggu".
Menunggu detik berganti menit,
menit berganti jam,
dan jam berganti hari.

Menunggu kelahiran,
menunggu pertumbuhan,
menunggu saat rambut mulai beruban dan ingatan memudar,
menunggu Tuhan berkata "sudah selesai", dan manusia pun meninggalkan raganya ketika saat itu tiba.

Menunggu ada jemari yang mengisi ruang diantara jemari kita,
menanti sang belahan jiwa,
menunggu saat "tie the knot",
menunggu saat ada tawa-canda bayi dalam rumah tangga baru.

Sementara menunggu, manusia bisa menyusun target dan rencana,
tapi Ia sudah punya "master plan-nya".
Ia tahu kapan saat yang tepat untuk kita mendapatkan apa yang kita nanti-nantikan.
Hanya saja terkadang manusia merasa sudah terlalu lelah menunggu.
Terlalu lama.........sementara "antrian ruang tunggu" sudah mulai berkurang jumlahnya, karena mungkin yang lain sudah memperoleh apa yang mereka nantikan.
Nalar terkadang mulai panik, batin mulai bertanya, "apakah saya akan mendapatkan yang saya tunggu setelah sekian lama saya menantikannya?"
Keraguan mulai muncul.

Tapi saya akan tetap di sini. Menanti kamu..........menanti terwujudnya rencana kita.
Walau saya pun belum tahu kapan kepastian sang waktu akan penantian saya.
Saya ingin belajar percaya.
Entah orang-orang bilang itu penantian yang terlalu lama, tapi toh saya yang menunggu-bukan mereka.
Saya percaya-penantian yang setia tidak akan berujung sia-sia.

Kamis, 16 Februari 2012

Cinta Tanda Tanya



"?" bilang ke "." : Terima kasih


"." heran : Terima kasih buat apa?


"?" : Coz you COMPLETE me :)

Rabu, 15 Februari 2012

Karangan "tanggung"

Hari ini salju turun cukup lebat......seperti itulah pemandangan yang kudapat dari jendela flat lantai 5 yang kutempati. Semua terasa dingin.....bukan hanya pemandangan yang kulihat dan udara yang kurasakan menyentuh kulitku, tapi juga hati ini. Seakan sudah mengeras seperti es batu. Mungkin kalau letaknya di luar tubuh ini, bila ada yang membawa palu dan memukulkannya, hatiku sudah retak....dan perlahan-lahan serat keretakan itu menjalar menuju kehancuran yang permanen..karena bila sinar matahari menerpanya....hati itu segera meleleh tanpa sempat direkatkan lagi kepingan-kepingannya.
posted from Bloggeroid


Ingin  diteruskan tapi sudah keburu dilanda virus kemalasan.....mau menyambungnyakah anda?

Minggu, 12 Februari 2012

Perpisahan

Perpisahan itu sebuah kata yang somehow.....tidak tergambarkan kesedihannya.
Perpisahan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia.....
Tapi entah kenapa.....saya tidak pernah siap bila menghadapinya...sekalipun kata ini tidak pernah bosan untuk menjadi bagian dalam hidup saya...semenjak SD.

Ini bukan perpisahan oleh maut...lebih tepatnya jarak......
Perpisahan jarak adalah sesuatu yang sampai saat ini begitu menakutkan....karena semuanya tidak akan pernah sama karena Sang Jarak.

Seseorang bisa menjadi begitu berbeda ketika terpisah jarak.
Dulu ada sahabat saya di SD....namanya Silvia.....dia harus pindah karena (kalau tidak salah) ayahnya ditugaskan di luar kota. 
Lalu di SMA ada Fitria......lalu ada Bu Betsy....dia....dan sahabat saya Dhisa...................

Terkadang saya merasa kenapa hanya saya yang tinggal...dan orang-orang yang saya kasihi satu per satu pergi meninggalkan saya??
Sekarang sahabat saya dari kecil, tetangga, teman sekolah minggu, teman seperjuangan katekisasi....Fanny....pindah ke Ambon.............
Dan saya masih di sini............
tinggal dan ditinggalkan....lagi..........................................
Entah kapan kami akan bertemu lagi..............................................
Hati ini sedih sekali..........
Saya sudah mengalami banyak perpisahan, 
tapi tetap rasanya tidak pernah cukup siap setiap kali menghadapinya.

Selalu ada air mata...dan ada yang hilang ketika mereka pergi...........
Karena somehow.....dalam hati kecil saya, 
saya tahu....semua tidak akan pernah kembali sama seperti dahulu................





Senin, 06 Februari 2012

Balada Vespa

Saya dan Vespa..........

Vespa sangat mengingatkan saya pada kenangan masa kecil.
Dulu waktu belum sekolah sampai kira-kira sebelum SD, Papi sering membawa saya berjalan-jalan dengan Vespa birunya. Ke sekolah minggu sambil berdiri di depan....terkena terpaan angin yang menurut saya mengasyikkan....

Seiring waktu saya semakin tinggi dan pandangan Papi ke depan terhalang, jadi saya tidak bisa berdiri di depan lagi...harus duduk di belakang. 
Vespa....dulu setiap ke Pasar Minggu untuk menjenguk Oma di Palapa, kami (Papi, Mami, saya dan adik) naik Vespa - dan menurut saya saat itu lebih enak naik Vespa daripada naik taksi..wkwkwkwk......

Lalu Papi mengalami kecelakaan jadi si Vespa harus dijual.
Vespa...kenangan saya yang tak terlupakan bersama Papi - berkendara menuju sekolah minggu :)