Hidup itu penuh dengan aktivitas "menunggu".
Menunggu detik berganti menit,
menit berganti jam,
dan jam berganti hari.
Menunggu kelahiran,
menunggu pertumbuhan,
menunggu saat rambut mulai beruban dan ingatan memudar,
menunggu Tuhan berkata "sudah selesai", dan manusia pun meninggalkan raganya ketika saat itu tiba.
Menunggu ada jemari yang mengisi ruang diantara jemari kita,
menanti sang belahan jiwa,
menunggu saat "tie the knot",
menunggu saat ada tawa-canda bayi dalam rumah tangga baru.
Sementara menunggu, manusia bisa menyusun target dan rencana,
tapi Ia sudah punya "master plan-nya".
Ia tahu kapan saat yang tepat untuk kita mendapatkan apa yang kita nanti-nantikan.
Hanya saja terkadang manusia merasa sudah terlalu lelah menunggu.
Terlalu lama.........sementara "antrian ruang tunggu" sudah mulai berkurang jumlahnya, karena mungkin yang lain sudah memperoleh apa yang mereka nantikan.
Nalar terkadang mulai panik, batin mulai bertanya, "apakah saya akan mendapatkan yang saya tunggu setelah sekian lama saya menantikannya?"
Keraguan mulai muncul.
Tapi saya akan tetap di sini. Menanti kamu..........menanti terwujudnya rencana kita.
Walau saya pun belum tahu kapan kepastian sang waktu akan penantian saya.
Saya ingin belajar percaya.
Entah orang-orang bilang itu penantian yang terlalu lama, tapi toh saya yang menunggu-bukan mereka.
Saya percaya-penantian yang setia tidak akan berujung sia-sia.
Contains my writings, drawings, photography. All things that capture my feelings at the time equally.
Selasa, 21 Februari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Dear journal………. Sometimes, I really don’t know the essence of making a relationship. Everything just seems to be more complicated than I th...
-
(tulisan ini tidak mengajak anda membenarkan sebuah kebohongan - karena bagi saya setiap perbuatan salah ada konsekuensinya. Bila sia...
-
Jadi.....perkenalanku dengan kombucha berawal dari Pak Bos yang suka pesan minuman ini. Beliau berlangganan di Heal! Kombucha . Jadilah ku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar