Kamis, 07 Agustus 2025

Rhema 060825...

2 Raja-Raja 6 : 28-29

Kemudian bertanyalah raja kepadanya: "Ada apa?" Jawab perempuan itu: "Perempuan ini berkata kepadaku: Berilah anakmu laki-laki, supaya kita makan dia pada hari ini, dan besok akan kita makan anakku laki-laki.

Jadi kami memasak anakku dan memakan dia. Tetapi ketika aku berkata kepadanya pada hari berikutnya: Berilah anakmu, supaya kita makan dia, maka perempuan ini menyembunyikan anaknya."

Ketika kita didalam keadaan terhimpit, versi diri yg seperti apakah yg akan muncul? 

Warga Samaria yg kelaparan krn pengepungan raja Aram ada yg akhirnya memakan anaknya sendiri (yg dibunuh lalu dimasak). 

Membayangkannya saja sudah ngilu banget. Kadang kalo liat film2 survival yg akhirnya makan sesama manusia utk bertahan hidup, suka berpikir sendiri, apakah saya juga akan seperti itu? 

Kami (saya & adik perempuan saya) kadang randomly suka bahas ini kalo pas nonton. Gimana kalo kejadiannya sama kita? Dan kami punya jawaban yg sama. Mending mati aja daripada makan sesama manusia (ada yg bilang daging manusia itu “nagih” jadi kek after that –misal selamat dari masa sulit tersebut- bisa aja bakal timbul keinginan utk makan lagi….hiy….serem).

Apapun keadaan hidup yg saya alami, biarlah saya g kehilangan identitas saya sbg anak Tuhan. Jadi acuannya harus tetap apa yg saya bikin ini berkenan di hati Tuhan atau tidak?


Amsal 6 : 30

Apakah seorang pencuri tidak akan dihina, apabila ia mencuri

untuk memuaskan nafsunya karena lapar?

Pencuri bersalah karena mencuri. Tapi ia berdalih melakukannya karena lapar. Tapi alasan itu tidak serta-merta membenarkannya dari kesalahan yg dibuatnya karena mencuri.

Sama aja kayak orang yg selingkuh karena katanya tidak mendapat perhatian pasangan, merasa kecewa dg pasangan. Sedangkan bersama selingkuhannya ia merasa mendapat hal yg tidak diperolehnya dari pasangan resminya (istri/ suami). Hal itu tidak serta-merta jadi membenarkan perselingkuhannya.

Sayangnya akhir2 ini saya merasa dunia mulai menormalisasi kesalahan2 dg dalih kasian/ kemanusiaan. Film-film juga dibuat utk membuat orang merasa empati kepada villain-nya (contoh : Maleficent, Joker, dll). Yg akhirnya membuat orang swift persepsi menjadi toleransi tinggi sama kesalahan atau bahkan akhirnya jadi ignorant. Udah gak peduli lagi itu salah apa bener.

Biarlah patokan kita tetap kebenaran firman Tuhan supaya se-abu-abu apapun iblis berupaya mengaburkan nilai-nilai kebenaran, kita tetap punya pegangan yg pasti, yaitu firman Tuhan.

Rhema 050825...

2 Raja-Raja 5 

  1. Dari gadis pelayan istri Naaman saya belajar : bersaksi gak harus selalu di tempat yg enak/ nyaman. Bahkan dia bisa jadi penyampai kabar keselamatan bagi Naaman di tempat ia ditawan. Bukan di kampung halamannya sendiri. Apakah saya hanya kasih tahu kebaikan Tuhan sama orang-orang yg gampang nerima atau mau kasih tahu juga buat mereka yang sulit? 
  2. Raja Israel : lekas tersulut ketika salah memahami konteks pesan dari raja Aram. Saya harus belajar utk gak lekas tersulut kalo terima informasi yg gak pas di hati saya. Ambil waktu utk mencerna ulang dlm kondisi yg lebih tenang supaya hal ini gak dipake iblis buat jatuhin saya. Minta hikmat Tuhan utk menyikapi kabar2 yg kurang enak di hati.
  3. Elisa : gak “jual:” mujizat.Tulus lakuin apa yg Tuhan mau utk dia lakuin ke Naaman. Bukan hanya menyembuhkan Naaman tapi utk membawa Naaman percaya kepada Allah (beroleh pertobatan).
  4. Naaman : emosi pas cara penyembuhan yg dilakuin Elisa gak sesuai perkiraannya. Tuhan itu punya caraNya sendiri utk nyembuhin kita (bukan hanya soal sakit fisik, tapi juga sakit batin). Jangan udah mereka-reka sendiri menurut pemikiran kita. Tapi belajar taat sama caranya Tuhan.
  5. Pegawai-pegawai Naaman : orang-orang dg good influence. Mereka yg encourage Naaman utk patuh sama pesannya Elisa & akhirnya Naaman sembuh. Mari kelilingi hidup kita dg orang2 yg membangun & mengajak kita dekat sama Tuhan.
  6. Gehazi : orang yg licik. Ambil kesempatan dalam hal yg bukan usahanya utk kepentingan pribadinya sendiri. Diingetin utk jangan ambil apa yg bukan hak kita. Rejeki itu gak pernah tertukar krn Tuhan tahu dimana Ia mau kasih berkatNya. Jangan merekayasa Tuhan. Jangan sampai seperti Gehazi yg jadi kaya tapi kehilangan kesehatan (hal yg lebih penting). Dan gawatnya keturunannya juga harus menanggung akibat kesalahan Gehazi ini. Saya harus pikir masak2 keputusan2 yg saya buat di hidup. Melibatkan Tuhan didalamnya karena efeknya bukan hanya ke saya, tapi juga kepada orang2 di sekeliling kehidupan saya.

Rhema 030825...

2 Raja-Raja 3 : 14

Berkatalah Elisa: "Demi TUHAN semesta alam yang hidup, yang di hadapan-Nya aku menjadi pelayan: jika tidak karena Yosafat, raja Yehuda, maka sesungguhnya aku ini tidak akan memandang dan melihat kepadamu.

Elisa memberikan petunjuk kpd ke-3 raja karena ada Yosafat disana. Jadi istilahnya Yoram & Raja Edom kecipratan berkat Yosafat. 

Berarti disini bisa dilihat dampak bergaul dg orang yg benar, kita bisa mendapat influence yg baik. Alangkah bijaksananya bila kita memelihara pertemanan yg sehat & membangun. Yg membuat kita semakin dekat dg Tuhan. Yosafat dalam kebuntuannya mencari Tuhan. Ia mengajak serta rekan2nya (Yoram & Raja Edom) mencari petunjuk Tuhan. Maka kalo kita punya teman yg lekat dg Tuhan, ketika kita minta advice-nya, ia juga akan mengarahkan kita di jalan Tuhan yg benar. Bukannya bikin kita makin tersesat.

2 Raja-Raja 4 : (perikop perempuan Sunem)

Perempuan Sunem tersebut berhati baik. Selalu menjamu Elisa dg baik, bahkan membuat ruangan khusus di rumahnya bagi Elisa utk bisa bermalam. Tapi tetap saja masalah tidak lalu dari hidupnya. Anak yg tidak pernah disangkanya akan bisa ia lahirkan malah kemudian sakit dan meninggal. Tapi karena mujizat Tuhan akhirnya anak itu hidup kembali.

Kalau saat ini kita merasa sudah jalan di jalan yg benar. Sudah ikut semua kehendak Tuhan, tapi kok tetap aja ada pergumulan berat yg terjadi dlm hidup? Maka keteguhan iman perempuan Sunem ini bisa menjadi contoh. Ia tetap cari Tuhan (gak diem aja terpuruk dlm kedukacitaan tapi segera pergi menemui Elisa). Dan akhirnya ia menuai sukacita krn anaknya hidup kembali. Masalah akan selalu ada. Kadang berat kadang ringan. Tapi kiranya 1 hal yg pasti, jangan pernah lari daripada Tuhan. Justru larilah semakin dekat kpdNya. Mohon kekuatan & penghiburan dariNya. Niscaya akan ada jawaban terbaik dari Tuhan. Tidak selalu jawaban & caraNya sesuai dg apa yg kita mau atau pikirkan. Tapi didalamnya Tuhan tau yg terbaik utk kita.

Rhema 020825...

Amsal 2:7-8 (TB)  

Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya, 

sambil menjaga jalan keadilan, dan memelihara jalan orang-orang-Nya yang setia. 

Orang yg ikut Tuhan itu akan lebih sulit "beradaptasi" dg cara2 dunia krn cara2 dunia sering berlawanan dg kehendak Tuhan. Tapi kabar baiknya sebagaimana ayat diatas, Tuhan yg akan jadi pembela kita sehingga kita tidak melawan dunia sendirian. Jika Allah di pihak kita, siapakah lawan kita?

Biarlah ini jadi penguatan buat saya utk tetap teguh memberlakukan kebenaran Tuhan.


2 Raja-raja 2:16-18 (TB)  

Mereka berkata: "Coba lihat! Di antara hamba-hambamu ini ada lima puluh orang laki-laki, orang-orang tangkas. Biarlah mereka itu pergi mencari tuanmu, jangan-jangan ia diangkat oleh Roh TUHAN dan dilemparkan-Nya ke atas salah satu gunung atau ke dalam salah satu lembah." Elisa menjawab: "Janganlah suruh pergi!"

Tetapi ketika mereka mendesak-desak dia sampai memalukan, maka berkatalah ia: "Suruhlah pergi!" Mereka menyuruh lima puluh orang. Orang-orang ini mencari tiga hari lamanya, tetapi tidak bertemu dengan Elia.

Ketika mereka kembali kepada Elisa yang masih tinggal di kota Yerikho, berkatalah ia kepada mereka: "Bukankah telah kukatakan kepadamu: Jangan pergi?"

Kadang kita tuh suka maksain keinginan kita. Padahal Tuhan udah kasih tau dari banyak tanda, peneguhan, nasehat2 dari orang2 yg tepat/ bijak, tapi kita tetep maksain keinginan kita utk kejadian. Pas akhirnya kejadian hasilnya gak sesuai yg kita harapkan. Akhirnya kita sadar bahwa keinginan kita gak selalu selaras dg kebaikannya Tuhan buat kita. Hal ini pernah terjadi sama saya pribadi dan harganya mahal (literally 😆) masih nyangkut soal kesaksian pergumulan financial saya dulu. Dan memang ya, taat itu perlu walau kadang kita belum tau ujungnya tapi kalo Tuhan yg suruh ud pasti outcomenya baik.

Rhema 010825....

2 Raja-raja 1:13 (TB)  

Kemudian raja menyuruh pula seorang perwira yang ketiga dengan kelima puluh anak buahnya. Lalu naiklah perwira yang ketiga itu dan sesudah sampai, berlututlah ia di depan Elia, serta memohon belas kasihan kepadanya, katanya: "Ya abdi Allah, biarlah kiranya nyawaku dan nyawa kelima puluh orang hamba-hambamu ini berharga di matamu.

Kerendahan Hati

Para perwira punya kuasa dari raja. Mereka bisa saja mengangkut Elia dengan paksa. Mereka juga datang ber-51 (perwira 1 & pasukan 50 orang). Lebih dari cukup utk menjemput 1 orang saja. Apa bedanya masing-masing 3 perwira itu? (Disclaimer: ini dari pandangan saya pribadi).

  1. Perwira pertama: entah apakah dia pernah dengar cerita2 soal Elia atau tidak krn dia datang apa adanya seperti pasukan yg diminta menjemput. Tidak ada rasa segan kpd abdi Allah atau takut mengingat dl saja ada 450 nabi Baal yg dibunuh Elia.
  2. Perwira kedua: tidak belajar dari tewasnya pasukan perwira pertama. Dia mengulangi kesalahan yg sama dan akhirnya tewas pula.
  3. Perwira ketiga: belajar dari pengalaman rekan2nya yg tewas sebelumnya. Dia dtg dg kerendahan hati & ketulusan yg terbukti dari restu Tuhan yg mengingatkan Elia utk ikut bersamanya.

Kiranya saya mau belajar bahwa komunikasi yg baik bs memecah kebuntuan dari suatu masalah. Salah satunya utk bs berkomunikasi dg baik adalah punya kerendahan hati bahwa gak selalu walau kita secara status (apakah umur, apakah hak lahir (misal orang tua ke anak), apakah jabatan) lebih punya kuasa (dlm pandangan dunia) drpd lawan bicara kita lalu kita bs seenakmya memaksakan kehendak kita. Tapi kalau mau mengerti sisi dari lawan bicara & berusaha cari win-win solution semoga hasilnya akan lebih baik. Minta hikmat Tuhan utk menyampaikan kata2 yg tepat pd waktu yg tepat.


Amsal 1:32-33 (TB)  

Sebab orang yang tak berpengalaman akan dibunuh oleh keengganannya, dan orang bebal akan dibinasakan oleh kelalaiannya. 

Tetapi siapa mendengarkan aku, ia akan tinggal dengan aman, terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka." 

Menuai Apa yang Ditabur

Saking Tuhan sayang sama manusia, Ia selalu kasih peringatan melalui nabi-nabiNya. Dan itu dari masa ke masa. Dari jaman ke jaman. Sekarang tinggal manusia mau pilih yg mana. Kalo pilih mengabaikan teguran & peringatan Tuhan maka yg dituai adalah ayat yg ke-32. Kalau mau ikut nasehat Tuhan maka hasil tuaiannya adalah ayat ke-33.

Saya mau jadi penuai hasil di ayat ke-33. Semangat peka & ikut suara Roh Kudus yg bisa aja datang lewat banyak cara. 

Rabu, 16 Juli 2025

Rhema 160725

Wahyu 16:14 (TB)  

Itulah roh-roh setan yang mengadakan perbuatan-perbuatan ajaib, dan mereka pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa.

Dikatakan dalam 1 Tesalonika 5:21 (TB)  :

Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. 

Ayat di 1 Tesalonika ini mewakili rhema saya terkait ayat 14 dari Wahyu 16 ini. 

Yang bisa melakukan perbuatan ajaib bukan hanya Tuhan Yesus. Roh-roh setan juga bisa. Dan hal ini bisa mengecoh anak2 Tuhan. Karena itu kita harus menguji segala sesuatunya agar tidak mudah terperdaya sama tipu muslihat iblis.

  1. Uji apakah sudah sesuai kebenaran firman Tuhan? 
  2. Uji apakah sudah sesuai kehendak Tuhan?
  3. Uji apakah ada dampak yang baik utk iman kita?

Semakin kesini semua hal dibuat iblis jadi abu-abu. Sehingga kalo kita gak hati-hati bisa terjebak dalam "kebaikan yg belum tentu kebenaran".

Tuhan kiranya menganugerahkan kita kepekaan utk bisa membedakan mana yg berasal daripadaNya dan mana yg hanya tipu daya iblis.

Rhema Hari Ini....

1 Raja-Raja 17

Jehovah Jireh. Allah yang menyediakan.

Ditengah kesulitan keadaan, Tuhan menyediakan bagi Elia. Diberikan makanan dari burung-burung gagak yang mengantar roti dan daging. Air dari sungai untuk diminum.

Lalu pertolongan Tuhan bagi Elia juga disediakan melalui seorang janda (bukan yang berkelimpahan, justru yang hampir tidak punya apa-apa lagi). Sang janda memberi tumpangan bagi Elia.

Kemudian sambil Tuhan menolong Elia, Ia juga menolong sang janda yang tadinya hanya punya bahan makanan 1x makan saja, tapi dengan cara Tuhan yang ajaib bahan makanan tersebut tak kunjung habis sampai saatnya ketika nanti Tuhan menurunkan hujan.

Allah juga menyediakan pertolongan kesembuhan buat anak sang janda yang sakit kemudian meninggal. Anaknya dibangkitkan kembali. Kita gak tahu tanpa ada Elia yang tinggal bersama mereka, mungkin saja memang anaknya akan mati. Tapi karena Tuhan mau pakai Elia untuk menyaksikan kebesaran Tuhan bagi sang janda, maka Elia ada bersama-sama mereka & mujizat Tuhan dinyatakan.

Tuhan menyediakan dengan cara-caraNya yang unik dan diluar akal pikiran kita. Burung-burung gagak, nabi yang tiba-tiba minta menumpang untuk tinggal sementara waktu. Pasti Elia bahkan janda tersebut gak pernah kepikiran jalannya bakal seperti itu. Tapi Tuhan menyediakan pertolonganNya yang ajaib bagi mereka. Bagi Elia dan bagi sang janda. 

Saya percaya pertolongan Tuhan juga tersedia bagi saya. Saya mungkin belum melihat bentuknya seperti apa untuk persoalan-persoalan tertentu yang sedang saya hadapi. Tapi caraNya selalu unik dan luar biasa. Biarlah bagian saya taat saja untuk lakuin apa yang Tuhan mau untuk saya lakuin. The rest…..biar Tuhan yang berperkara didalamnya.


Wahyu 17 : 4

Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya

Do not judge the book by its cover.

Kira-kira ayat ini bagi saya merhema demikian. Balutan kain ungu dan kain kirmizi yang di masa itu melambangkan status sosial yang tinggi bagi penggunanya/ dari kalangan berada karena kain-kain tersebut mahal harganya. Belum lagi hiasan emas, permata dan mutiara yang menambah kesan mewahnya, tidak serta-merta menggambarkan “kemahalan” pemakainya. Karena perempuan dalam perumpamaan tersebut dikatakan penuh kenajisan dan percabulan. Ternyata kain yang mahal membalut karakter yang murahan. Untuk menyembunyikan kebusukan si perempuan.

Apa yang saya banggakan? Apakah yang nampak dari luar secara kasat mata? Apakah saya mementingkan brand yang saya pakai lebih daripada apa yang saya representasikan sebagai anak Tuhan? kalau iya, berarti saya udah membuat benda-benda mati tersebut seperti berhala yang lebih penting untuk memoles tampilan luar saya. Padahal yang perlu saya dandani adalah manusia batiniah saya. Sudahkah Tuhan berkenan atas manusia batiniah saya? Saya ingin lebih lagi untuk fokus memandang kepada Tuhan. Ingin menyenangkan hatiNya dengan mendandani hati saya dalam kebenaran firman Tuhan.

Rhema 060825...

2 Raja-Raja 6 : 28-29 Kemudian bertanyalah raja kepadanya: "Ada apa?" Jawab perempuan itu: "Perempuan ini berkata kepadaku: B...