Yosua 12
Disini ditulis kembali riwayat kemenangan bangsa Israel atas lawan-lawannya dari sejak dipimpin Musa s/d Yosua dalam usaha utk menaklukkan bangsa-bangsa yg mendiami tanah perjanjian (Kanaan) yg sudah ditetapkan Tuhan bagi bangsa Israel.
Yang dapat saya ambil pelajaran dari pasal ini adalah :
1. Tuhan bukan “orang tua” yg memanjakan anakNya Israel. Memang Kanaan dijanjikanNya bagi Israel. Namun bukan berarti Israel hanya ongkang-ongkang kaki lalu terima “warisan” tersebut. Tapi harus juga ada usaha dari pihak Israel, dengan memerangi penduduk2 yg semula menempati daerah2 di Kanaan tersebut. Bahkan dalam peperangan itu banyak kali Israel ditolong oleh Tuhan sehingga bahkan kemenangan mereka-pun bukan semata hasil usaha mereka. Asal mereka taat melakukan bagian mereka seperti yg diperintahkan Tuhan, maka kemenangan selalu mereka peroleh dari Tuhan.
2. Saya gak boleh jadi anak Tuhan yg cuma tahu berdoa lalu berharap tingkap sorga terbuka & doa saya langsung dijawab saat itu juga. Israel melakukan penaklukan2 ini bukan hanya sehari dua hari tapi bertahun-tahun. Dari sejak Musa saja 40 tahun jaraknya utk tiba di Kanaan. Lalu peperangan2 yg dilakukan Yosua lamanya kira-kira 7 tahunan. Gak setiap hal bisa didapat secara instant (walau ada juga yg Tuhan bisa kasih saat itu juga, semua tergantung kedaulatan Tuhan). Berarti saya harus belajar tekun & sabar melakukan bagian saya & menanti waktunya Tuhan utk menjawab apa yg saya minta. Karena waktu Tuhan pasti yg terbaik.
3. Tantangan banyak. Bangsa2 yg dihadapi Yosua bukan bangsa ecek-ecek. Ada orang2 Enak yg terkenal dengan perawakannya yg besar2. Tapi Yosua tahu benar siapa “backingannya”. Tuhan adalah pembela Yosua, yg sudah berjanji akan menyertainya. Itulah yg Yosua pegang & imani sehingga ia gak ragu2 utk melakukan semua penaklukan2 tersebut. Ia tahu Tuhan yg ia sembah lebih besar & lebih hebat dari lawan-lawannya. Saya harus yakin bahwa masalah yg terjadi didalam hidup saya semuanya lebih kecil daripada kuasa Tuhan yg mampu memenangkan saya dari segala pergumulan saya.
Nehemia 12 : 46
Karena sudah sejak dahulu, pada zaman Daud dan Asaf, ada pemimpin-pemimpin penyanyi, ada nyanyian pujian dan nyanyian syukur bagi Allah.
Jujur saya dulu gak gitu suka nyanyi. Ada trauma tersendiri karena pas ikut paduan suara anak, suara saya lari sendiri sehingga disuruh sama pelatih untuk dikecilin suaranya.
Kejadian ini bikin saya gak suka nyanyi. Selalu merasa suara gak bagus. Alhasil jadi gak suka pujian penyembahan. Kayak pengennya skip aja langsung denger khotbah. Tapi ternyata dari ayat diatas dan bahkan pasal 12 ini dituliskan betapa pentingnya nyanyian pujian & syukur bagi Allah. Udah dari zaman Daud & Asaf ditempatkan sebagai sesuatu yg penting sehingga perlu orang2 khusus yg ditugaskan utk mengatur & melakukannya.
Saya mulai suka menyanyi ketika mendengarkan khotbah yg mengatakan pujian & penyembahan bikin hati kita gembur buat terima benih firman Tuhan. Jadi lebih mudah dibentuk.
Sejak itu saya lebih kasih perhatian sama pujian & penyembahan drpd sebelum2nya. Dulu cuma suka dengerin lagu2 rohani yg enak di telinga aja, sekarang lebih kasih perhatian juga ke liriknya. Lebih diresapi, jadi lebih masuk ke hati. Udah bisa ngerasain gimana powerful sebuah pujian penyembahan utk hantar saya masuk hadirat Tuhan dalam peribadahan. Jadi sekarang udah gak mau skip pujian penyembahan lagi karena ud ngerasain sendiri gimana pentingnya. Bukan cuma khotbah aja yg diutamain. Semua jadi bagian yg sama penting dalam peribadahan.
Jadi bisa membayangkan keintiman Daud dg Tuhan melalui puji2an yg Daud lantunkan melalui mazmurnya, permainan kecapinya. Oh ini toh rasanya…..
Bersyukur Tuhan ubah cara pandang saya buat yg satu ini.