Selasa, 14 Januari 2025

Istirahat

Hari ini ingus gak brenti-brenti ngalir sampe udah abisin tisu sebanyak ini. Bersyukur atasan ijinin istirahat dulu di rumah. Semoga kondisi bisa lebih baik esok hari.

Rhema Hari Ini...........................

 Keluaran 14

Kalau baca pasal ini, visualisasi yg paling kuingat adalah waktu nonton The Ten Commandments di VCR jaman masih kecil yg disewa Papi. Menurutku versi ini masih ter-the best dibanding versi baru yg diperankan Christian Bale. 

Sesuatu yg menakjubkan. Laut Merah terbelah dua & bangsa Israel berjalan di dataran yg kering. 

Yg menjadi pembelajaranku dari pasal ini adalah :

  1. Iman Musa saat dia berkata : “TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." (Kel 14 : 14). Musa belum tahu apa solusi dari Tuhan buat kebuntuan bangsa Israel, tapi satu yg pasti, ia percaya bahwa Tuhan pasti akan membela mereka.
  2. Ketegaran Musa memimpin bangsa yg banyak mengeluh. Bahkan menuduhnya hendak membiarkan mereka mati di padang gurun. Kayaknya kalo saya jadi Musa pasti bawaannya kesel banget. Udah cape-cape dibebasin bukannya bersyukur tapi tiap kali kena masalah selalu langsung bersungut-sungut. Belajar sabar seperti Musa.
  3. Iblis itu sama aja kayak bangsa Mesir. Kita udah buang dosa-dosa lama kita tapi dia gak bakal ikhlas melepas kita yg bebas dari keterikatan. Bawaannya mau ngejar terus biar kita balik lagi ke old habit. Dan sayangnya ya kita terkadang sama aja kayak bangsa Israel yg sering mudah give up dg bilang enakan di Mesir walau statusnya budak. Mending bikin dosa terus daripada ikut Tuhan kok susah bgt buat daging kita?
  4. Tuhan & solusinya itu gak bisa dibatasi dgn akal pikiran manusia. Laut aja bisa dibelahNya. Jangan batasi Tuhan dgn udah pikir segala macam solusi. Kadang apa yg gak kepikir sama kita ternyata itu yg dibuat Tuhan utk jadi jalan keluar kita.

Rabu, 08 Januari 2025

Rhema Hari Ini..............

 

Keluaran 8 : 8-10, 15

Tobat Tarsok

Kemudian Firaun memanggil Musa dan Harun serta berkata: "Berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya katak-katak itu dari padaku dan dari pada rakyatku; maka aku akan membiarkan bangsa itu pergi, supaya mereka mempersembahkan korban kepada TUHAN."

Kata Musa kepada Firaun: "Silakanlah tuanku katakan kepadaku, bila aku akan berdoa untukmu, untuk pegawaimu dan rakyatmu, supaya katak-katak itu dilenyapkan dari padamu dan dari rumah-rumahmu, dan hanya tinggal di sungai Nil saja."

Katanya: "Besok." Lalu kata Musa: "Jadilah seperti katamu itu, supaya tuanku mengetahui, bahwa tidak ada yang seperti TUHAN, Allah kami.

Tetapi ketika Firaun melihat, bahwa telah terasa kelegaan, ia tetap berkeras hati, dan tidak mau mendengarkan mereka keduanya — seperti yang telah difirmankan TUHAN.

Kalau baca pasal ini, kita berasa kesel banget ya sama Firaun yang terus-menerus melanggar janjinya ke umat Israel. Kapok pas dikasih tulah, tapi nanti pas tulahnya diangkat, balik lagi jadi keras hati.

Tapi kalau direnungkan dalam-dalam, kita pun manusia juga suka janji palsu kok ke Tuhan. Waktu masalah muncul di hidup kita, kita doa mati-matian minta Tuhan angkat dan pulihkan. Bahkan terkadang diselipkan janji bakal bertobat. Mau berubah ninggalin habit-habit lama yang gak berkenan di hati Tuhan. Nanti pas udah dapet pemulihan keadaan dari Tuhan, masalah dan kesulitan selesai, eh keenakan terus lupa deh sama janji diri sendiri. Balik lagi ngelakuin kebiasaan-kebiasaan lama yg gak Tuhan suka. 

Jadi sebelum nunjuk-nunjuk ke Firaun, ini jadi bahan koreksi buat saya pribadi. Apakah saya udah bener atau sama aja kayak Firaun yang janjinya hanya gombal belaka buat lepasin umat Israel dari Mesir/ tobatnya “Tarsok (entar-besok)”?

Selasa, 07 Januari 2025

Rhema kemarin & hari ini..........

 Ih...udah lama banget gak posting.....hehehe....

Pengen nulis lagi rhema-ku yang udah lama kayak berasa "hambar" di akhir-akhir bulan Desember kemarin karena satu dan lain hal. Moga-moga tahun baru on fire lagi nich.....gas...gas...gaspol......

January...here I come.....

Keluaran 6 : 9

(6-8) Lalu Musa mengatakan demikian kepada orang Israel, tetapi mereka tidak mendengarkan Musa karena mereka putus asa dan karena perbudakan yang berat itu.

Kadang ada peneguhan dari Tuhan melalui hamba-hambaNya yg menyampaikan kabar pengharapan, penguatan terhadap suatu masalah yg sedang kita hadapi. Tapi karena masalah terasa terlalu berat, jadi suka “ketutup” sama rasa putus asa. Apa yg dialami bangsa Israel ya kadang sama aja kayak perasaan saya ketika diperhadapkan sama persoalan yg kok belum tau ujungnya bakal selesai kayak gimana. Denger firman Tuhan yg dikhotbahkan kadang jadi cuma kayak masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Karena saya gagal focus. Bukan focus sama Tuhan, tapi terlalu focus sama masalah yg dihadapi.

Kadang perlu ambil moment jeda sejenak. Diamkan semua suara berisik di kepala dan berusaha focus dengar suara Tuhan, supaya saya gak salah ambil langkah dan gak putus asa. Kembali ingat bahwa Tuhan pegang kendali atas segala sesuatunya, termasuk tentang masalah yg saya hadapi. It’s just another season in life yg harus saya lalui dengan mengizinkan Tuhan berperkara utk mendatangkan kebaikan buat saya ataupun orang2 di sekitar saya.

Keluaran 7 : 3

Tetapi Aku akan mengeraskan hati Firaun, dan Aku akan memperbanyak tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang Kubuat di tanah Mesir.

Sebenarnya mengherankan ya apa yg Tuhan bilang. Kalo bisa gampang kenapa harus dibikin sulit sih? Kalo Tuhan bs mengeraskan hati kan Tuhan juga bisa melembutkannya, jadi proses Israel keluar dari Mesir gak perlu berbelit-belit. Tapi ya rencana Tuhan bukanlah rencana manusia. Kadang kita gak bisa memahaminya. Tapi yg pasti karena hal ini Tuhan sudah membentuk Musa menjadi sosok pemimpin yg tangguh dan make a big impact dalam sejarah bangsa Yahudi yg mungkin melebihi pemikiran Musa sendiri. Ia yg tadinya gak merasa percaya diri, berat lidah, bisa “membujuk” Tuhan ketika Tuhan hampir saja memusnahkan bangsa Israel karena murka atas pengkhianatan bangsa Israel yg menyembah patung lembu emas. Musa juga yg “membujuk” Tuhan utk berjalan bersama Israel ketika Tuhan enggan karena ketegartengkukan bangsa Israel.

Jadi banyaknya masalah yg terjadi di hidup kita pun Tuhan izinkan utk membentuk kita menjadi pribadi yg lebih baik. Tuhan ingin mengeluarkan “the best version of our selves” buat kemuliaanNya. Ikut Tuhan emang gak gampang, supaya kita juga gak jadi anak-anak gampangan.


Amsal 7 : 13-14

Lalu dipegangnyalah orang teruna itu dan diciumnya,

dengan muka tanpa malu berkatalah ia kepadanya: 

"Aku harus mempersembahkan korban keselamatan,

dan pada hari ini telah kubayar nazarku itu.

Baca pasal ini berasa visualisasi adegan grooming. Teruna yg kurang pengalaman dijebak perempuan sundal yg tentu usianya sudah lebih dewasa. Dikiranya itu adalah jalan menuju hal-hal yg menyukakan hati, tapi ujungnya kepada kebinasaan.

Bila kita tidak bergaul erat dengan firman Tuhan, kitapun dapat dg mudah dikecoh iblis dengan segala tipu dayanya. Karena kurangnya pengetahuan kita akan kebenaran firman Tuhan. Kita bisa terkecoh dg embel-embel kebaikan yg membungkus suatu pemahaman yg salah/ dosa. Hal-hal yg jadinya abu-abu sehingga kita sulit membedakan apakah ini kehendak Tuhan atau bukan dan akhirnya malah jadi membuat kita jatuh dalam dosa. Seperti bujukan yg dipakai si perempuan sundal di ayat ini. Ia mengatakan ingin mempersembahkan korban keselamatan & membayar nazar. Sesuatu yg nampaknya baik tapi ternyata hanya tipu muslihat berujung dosa.

Maka baiklah kita menguji segala sesuatunya apakah sudah seturut dg kebenaran firman Tuhan atau belum. Supaya gak mudah diombang-ambingkan tipu muslihat dunia ini yg sekarang makin jahat tapi berkedok kebaikan, hak-hak asasi manusia, dan banyak lagi label yg mengecoh. 


Rabu, 18 Desember 2024

Natal Panasonic 2024

 




Rhema Hari Ini.....

Kisah Para Rasul 15

Sometimes, My Way is Not Other's People Way

(and i have to learn to accept that)

Baca pasal ini terasa sekali banyak perselisihan soal bagaimana hidup beriman yg baik. Ada yg udah terima Tuhan Yesus tapi masih ikut aturan lama hukum Taurat, ada yg merasa kalo jalanin hukum Taurat juga bakalan berat banget. Ada juga perselisihan antara Paulus & Barnabas perihal Markus, yang akhirnya membuat mereka “pecah kongsi”.

Memang manusia punya berbagai sudut pandang soal bagaimana hendak menjalani kehidupan berimannya. Prinsip-prinsip bagaimana yg mau ia pegang dan mana yg mau ia tinggalkan/ tidak lakukan lagi. Punya prinsip juga soal bagaimana memperlakukan orang lain. Menerima atau melepaskan orang lain untuk ada atau tidak di sekitar kehidupannya. Ini semua terjadi dengan pemahaman/ cara pandang terhadap firman Tuhan yang berbeda karena dilihat dari berbagai sudut pandang.

Hampir seumpama seperti pasal yg sama dibaca oleh sisters di grup BRG Y lalu jadi rhema yg berbeda-beda di tiap orang. Padahal bacaannya sama.

Ini jadi perenungan juga buat saya, bahwa saya gak bisa paksa orang lain untuk lakuin hal2 yg sama yg saya lakuin (terutama soal bgmn menerapkan firman Tuhan dalam hidup saya). Sharing/ kesaksian boleh aja. Tapi pengalaman iman tiap orang beda-beda. Belum tentu juga yg udah saya lakuin 100% udah benar. Yang tahu semuanya itu ya Tuhan sendiri. Karena Tuhan tau hati & motivasi terdalam masing-masing makhluk ciptaanNya. Ia mengenal bagaimana komitmen tiap anak-anakNya utk mengikutNya. Paulus mungkin udah gak bisa kompromi sama sikap Markus, tapi Barnabas mau coba kasih Markus kesempatan lagi. Saya mungkin aja bisa bersikap seperti Paulus pada teman A, atau bersikap seperti Barnabas pada saudara B. Manusia itu kompleks. Makanya Tuhan juga selalu punya cara utk bikin sesuatu yg gak baik (misal : perpecahan) jadi tetap berujung baik (Injil Tuhan malah jadi lebih mudah tersebar karena pekerjaNya yg berpisah jalan ambil daerah pelayanan yg berbeda-beda).


Habakuk 2 : 9

Celakalah orang yang mengambil laba yang tidak halal untuk keperluan rumahnya, untuk menempatkan sarangnya di tempat yang tinggi, dengan maksud melepaskan dirinya dari genggaman malapetaka!

Jujurlah dalam Pekerjaanmu!

Biarlah kudiingatkan senantiasa utk punya hati yg jujur dalam bekerja. Memperoleh pendapatan dengan cara yg berkenan di hati Tuhan. supaya ketika dipakai utk hidup rumah tangga juga jadi berkat. Bukan malah jadi kutuk karena didapat dengan cara yg gak berkenan di hati Tuhan. Kesempatan utk berbuat curang mah ada aja. iblis pasti punya cara buat menggoda. Tinggal sayanya yg harus berintegritas dalam Tuhan utk ambil sikap yang benar.

Istirahat

Hari ini ingus gak brenti-brenti ngalir sampe udah abisin tisu sebanyak ini. Bersyukur atasan ijinin istirahat dulu di rumah. Se...