2 Raja-raja 1:13 (TB)
Kemudian raja menyuruh pula seorang perwira yang ketiga dengan kelima puluh anak buahnya. Lalu naiklah perwira yang ketiga itu dan sesudah sampai, berlututlah ia di depan Elia, serta memohon belas kasihan kepadanya, katanya: "Ya abdi Allah, biarlah kiranya nyawaku dan nyawa kelima puluh orang hamba-hambamu ini berharga di matamu.
Kerendahan Hati
Para perwira punya kuasa dari raja. Mereka bisa saja mengangkut Elia dengan paksa. Mereka juga datang ber-51 (perwira 1 & pasukan 50 orang). Lebih dari cukup utk menjemput 1 orang saja. Apa bedanya masing-masing 3 perwira itu? (Disclaimer: ini dari pandangan saya pribadi).
- Perwira pertama: entah apakah dia pernah dengar cerita2 soal Elia atau tidak krn dia datang apa adanya seperti pasukan yg diminta menjemput. Tidak ada rasa segan kpd abdi Allah atau takut mengingat dl saja ada 450 nabi Baal yg dibunuh Elia.
- Perwira kedua: tidak belajar dari tewasnya pasukan perwira pertama. Dia mengulangi kesalahan yg sama dan akhirnya tewas pula.
- Perwira ketiga: belajar dari pengalaman rekan2nya yg tewas sebelumnya. Dia dtg dg kerendahan hati & ketulusan yg terbukti dari restu Tuhan yg mengingatkan Elia utk ikut bersamanya.
Kiranya saya mau belajar bahwa komunikasi yg baik bs memecah kebuntuan dari suatu masalah. Salah satunya utk bs berkomunikasi dg baik adalah punya kerendahan hati bahwa gak selalu walau kita secara status (apakah umur, apakah hak lahir (misal orang tua ke anak), apakah jabatan) lebih punya kuasa (dlm pandangan dunia) drpd lawan bicara kita lalu kita bs seenakmya memaksakan kehendak kita. Tapi kalau mau mengerti sisi dari lawan bicara & berusaha cari win-win solution semoga hasilnya akan lebih baik. Minta hikmat Tuhan utk menyampaikan kata2 yg tepat pd waktu yg tepat.
Amsal 1:32-33 (TB)
Sebab orang yang tak berpengalaman akan dibunuh oleh keengganannya, dan orang bebal akan dibinasakan oleh kelalaiannya.
Tetapi siapa mendengarkan aku, ia akan tinggal dengan aman, terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka."
Menuai Apa yang Ditabur
Saking Tuhan sayang sama manusia, Ia selalu kasih peringatan melalui nabi-nabiNya. Dan itu dari masa ke masa. Dari jaman ke jaman. Sekarang tinggal manusia mau pilih yg mana. Kalo pilih mengabaikan teguran & peringatan Tuhan maka yg dituai adalah ayat yg ke-32. Kalau mau ikut nasehat Tuhan maka hasil tuaiannya adalah ayat ke-33.
Saya mau jadi penuai hasil di ayat ke-33. Semangat peka & ikut suara Roh Kudus yg bisa aja datang lewat banyak cara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar