Kamis, 05 Juni 2008

Reply : Surat dari Bapa



Saat kau bangun dipagi hari, Aku memandangmu dan berharap engkau akan
berbicara kepadaKu, walaupun hanya sepatah kata, meminta pendapatKu


atau bersyukur kepadaKu atas sesuatu hal indah yang terjadi di dalam
hidupmu kemarin, tetapi aku melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan
diri untuk pergi bekerja.



Aku kembali menanti. Saat engkau sedang bersiap, Aku tahu akan ada
sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKu, tetapi engkau
terlalu sibuk. Di satu tempat, engkau duduk di sebuah kursi selama
limabelas menit tanpa melakukan apapun.



> Kemudian Aku melihat engkau menggerakkan kakimu. Aku berpikir engkau
> ingin berbicara kepadaKu tetapi engkau berlari ke telepon dan
> menelepon seorang teman untuk mendengarkan gosip terbaru. Aku
> melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan Aku menanti dengan sabar
> sepanjang hari.

Dengan semua kegiatanmu, Aku berpikir engkau terlalu sibuk untuk

mengucapkan sesuatu kepadaKu. Sebelum makan siang Aku melihatmu
memandang kesekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara
kepadaKu, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu.
Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa
temanmu berbicara kepadaku dengan lembut sebelum mereka makan, tetapi
engkau tidak melakukannya.

> Tidak apa-apa. Masih ada waktu yang tersisa, dan Aku berharap engkau
> akan berbicara kepadaKu, meskipun saaat engkau pulang ke rumah
> kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan. Setelah
> beberapa hal tersebut selesai engkau kerjakan, engkau menyalakan
> televisi, Aku tidak tahu apakah kau suka menonton televisi atau tidak,
> hanya saja engkau selalu kesana dan menghabiskan banyak waktu setiap
> hari didepannya, tanpa memikirkan apapun hanya menikmati acara yang
> ditampilkan.

Kembali Aku menanti dengan sabar saat engkau mnonton TV dan menikmati
makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepadaKu. Saat tidur
Kupikir kaumerasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam
kepada keluargamu, kau melompat ke tempat tidur dan tertidur tak lama
kemudian. Tidak apa-apa karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa
Aku selalu hadir untukmu. Aku telah bersabar lebih lama dari yang kau
sadari.

> Aku bahkan ingin mengajarkanmu bagaimana bersabar terhadap orang
> lain.Aku sangat mengasihimu, setiap hari Aku menantikan sepatah kata,
> doa atau pikiran atau syukur dari hatimu. Baiklah... engkau bangun
> kembali dan kembali. Aku akan menanti dengan penuh kasih bahwa hari
> ini kau akan memberiKu sedikit waktu. Semoga harimu menyenangkan.




Bapamu,
ALLAH




daughter's Reply :

Tuhan…terima kasih….karena hari ini jam di kantorku sudah menunjukkan pukul 12:00 siang. Dan aku hidup. Aku tahu Engkau ada, walau tak nampak bagi mata duniawiku. Aku tahu Engkau melihatku dengan penuh kasih. Menjagaku sekiranya aku jatuh…….Engkau akan ada untuk menopangku. Bila ternyata Engkau membiarkanku jatuh sekalipun…aku tahu….bahwa sesungguhnya Engkau memiliki maksud untuk sakit yang kurasakan. Agar aku bisa belajar dan tidak menjadi manja. Karena Engkau ingin memiliki anak yang kuat, yang tidak mudah menyerah. Aku tahu Tuhan aku sering lupa menyapaMu. Aku terlalu sibuk dengan ini dan itu. Waktu senggangku pun, kugunakan untuk diriku sendiri. Aku sering tidak peduli, dengan sejuta alasan jauh dariMu..padahal yang Kau rindukan adalah suaraku menyapaMu…walau hanya sepersekian dari 5 menit. Tapi aku hanya larut dalam aktivitas yang mengusung pelayanan bagiMu. Maafkan aku Bapa…….aku jauh…..ketika yang Kau selalu coba lakukan adalah di dekatku selalu. Hari ini pesan dari seorang teman telah tiba bagiku…dan aku berterimakasih. Karena Engkau telah mengingatkan ku melaluinya. I luv u Father….maafkan bila seringkali cintaku tidak kutunjukkan dengan cara yang benar. Aku akan mencoba lebih baik esok…dan keesokannya lagi……jangan lelah untuk selalu mengingatkanku ya Bapa. anakMu ini sangat pelupa…hehehehe…terlalu akut malahan kadang kala.
With Luv…..

Ur daughter
14.05.08//12:13

1 komentar: