Kemarin isu kerusuhan antar suku sempat membuat suasana mencekam di Bekasi. Isu sweeping membuat cemas rekan-rekan sehingga kegiatan-kegiatan pemuda yang diadakan disudahi lebih awal dari biasanya. Kekhawatiran sempat terasa, akankah kami sampai di rumah dengan selamat?
Saya kembali teringat dengan pembacaan di Sabda Bina Pemuda pagi kemarin yang terambil dari Mazmur 121. Penulis menjabarkan bagaimana kekuatiran umat Allah yang hampir sama dengan kekuatiran kami pemuda pada malam itu - apakah kami bisa kembali ke rumah kami dengan selamat?
Tapi disitulah penyerahan terasa, bahwa hati yang cemas dan berharap akan perlindungan dan pertolongan Allah tidak akan berbuah kesia-siaan.
(1) Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?
(2) Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
(3) Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap.
(4) Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.
(5) Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu
(6) Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam.
(7) TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu.
(8) TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.
Sungguh pengalaman pribadi yang sangat menyentuh hati saya.
Firman yang saya baca paginya langsung teraplikasi pada malam harinya.
Tuhan membuktikan bahwa apa yang tertulis bukan omong kosong belaka. Rekan-rekan saya tiba di rumahnya masing-masing dengan selamat. Tuhan menepati janji-Nya. Ia menjaga nyawa kami. Ia tidak terlelap dan tidak tertidur.
Ia Penjaga yang setia :)
Jakarta, 21 Maret 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar