Jumat, 02 Agustus 2024

My Kombucha Story

 Jadi.....perkenalanku dengan kombucha berawal dari Pak Bos yang suka pesan minuman ini.

Beliau berlangganan di Heal! Kombucha.

Jadilah kucoba mempelajari bagaimana membuatnya karena mau coba bikin sendiri.

Tapi....ternyata jiwa magerku bergelora. Jadi akhirnya skiplah.

Waktu berlalu cukup lama......akhirnya sang kombucha ternyata "tidak menyerah" untuk dicintai.

Masuk lagi rasa penasarannya ketika sepupuku tiba-tiba menawarkan kombucha hasil buatannya sendiri.

Bahkan menawarkan untuk memberikan scoby hasil ternakannya.

Kembalilah jiwa penasaranku bergejolak.

Maka browsing-browsing dimulai kembali.

Aku pun mulai brewing kombucha pertamaku.

14 hari berlalu......sayangnya betapa sedih hatiku karena kombucha yang kupanen baby scobynya mengeluarkan mold...huhuhu....

Dan anehnya pas kucicip rasa manisnya masih terasa sekali plus tidak ada tanda-tanda karbonasi. Hanya rasa asam seperti cuka dengan rasa manis yang cukup dominan.

Maka kuanggap gagallah panen pertamaku.

Entah apa yang salah.....apa mungkin efek tutup toples yang kupakai alias bukannya ditutup dengan tisu atau kain.....

Yang pasti ini membuatku down...mana nunggunya cukup lama...14 hari sudah lewat dengan hasil yang tidak sesuai harapan.

Lalu tiba-tiba datanglah semangat baru setelah kesedihan beberapa minggu.

Aku memutuskan untuk membeli scoby baru dengan harapan panen dengan scoby baru ini akan berhasil.

Toko oren-pun kujelajahi dan aku langsung jatuh cinta waktu melihat scoby dari akun Borneo Kombucha. Scobynya terpantau gendut-gendut. Bikin gendut pengharapanku buat keberhasilan panen.

Tampilan Scoby dari Borneo Kombucha

Ya udah akhirnya aku check out keranjang oren deh di link ini : Scoby Borneo Kombucha.

Cuzzz pas terima scoby gak pake lama aku langsung cepet-cepet brewing.

Secara udah nyiapin toples gede-gede yang kubeli disini : toples brewing kombucha (kalo yang ini belinya di toko ijo....hehehe)

Penampakan si wadah brewing ukuran kurleb 4 literan

Tak lupa udah kusiapin juga kain penutupnya dengan beli disini : tutup kain brewing kombucha

Penampakan pas dikasih "topi"

Eh niat hati cuma mau beli kain penutup malah ikut check out sabun kombucha varian charcoal yang semuanya kubeli dari toko Rumah Fermentasi.

Aku udah pake sabunnya. Bagus banget hasilnya di kulit dan menurutku dengan harga Rp 30.000 worth it banget karena ukurannya juga lumayan besar.

Balik lagi ke brewing kombucha.....

Dengan perlengkapan yang sudah siap, akupun brewing untuk kedua kalinya dengan scoby yang baru.

Tadinya aku mau full 14 hari, tapi nampaknya kamar udah semerbak banget wangi kombucha-nya. 

Jadi kuputuskan untuk panen semalem....di hari ke-9.

Betapa bersemangatnya aku pas nyicip hasil panen.

Rasanya kenceng banget! 

Asemnya dapet.....karbonasinya juga dapet.....

Titik-titik di gelas menunjukkan gelembung karbonasi

Wah....seneng banget dong! Sampai yang tadinya mau hotelin scoby malah end-up brewing lagi...hihihi...

Penampakan brewing ke-2

Semoga brewing ke-2 dengan scoby dari Borneo Kombucha ini bisa berhasil lagi seperti hasil yang pertama.

Maka petualanganku belajar brewing kombucha nampaknya akan berlanjut nih.....

Nantikan pengalamanku dan scoby-ku selanjutnya kawan.....

Long live Kombucha....hehehehe.....

Hasil brewing pertama yang berhasil







Scoby hibahan sepupu yang di-hotel-in


Tidak ada komentar:

Posting Komentar