Selasa, 29 Oktober 2024

Rhema Hari Ini...

Filipi 2:12-14 (TB)  

Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, 

karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. 

Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, 

Dalam firman Tuhan ini (Fil 2:12), kita diingatkan utk mengerjakan keselamatan dg takut dan gentar. Ini sebuah kata kerja. Berarti kita tidak pasif. Gak berharap "sekali selamat tetap selamat" terus duduk manis dan tunggu Tuhan Yesus datang kedua kali. Tapi harus ada tindakan yg dilakukan utk merespons anugerah keselamatan dari Allah dengan sikap hidup yg mau terus-menerus dibaharui oleh Tuhan. Mau tinggalin dosa2 kita. Gak diam di comfort zone, tapi berjuang mengalahkan kedagingan kita karena kita menyadari itu yg Tuhan mau dari kita. 

Dengan takut & gentar krn kita tahu Allah bukan hanya sosok yg penuh kasih tapi juga sosok yg tegas & adil. Setiap orang akan diadili menurut perbuatannya. Kalau hidup sembrono masa iya kita berharap dapat hal yg bagus? Udah tentu taburan hidup yg sembrono adalah tuaian penghukuman.

(Fil 2: 13) Tapi kalaupun kita mampu berbuat baik & melakukan kehendak Tuhan juga jgn lupa bahwa itu bukan krn usaha kita sendiri, tapi karena Tuhan yg memberi kita kemauan & kemampuan utk melakukan hal tersebut. Roh Kudus yg didalam kita yg membuat kita sanggup melawan kedagingan kita.

(Fil 2:14) Dalam semuanya itu, apabila kita melakukan apa yg baik, marilah tidak dengan sungut2 misal merasa, Tuhan aku susah payah ngerjain ini-itu loh buat senengin hati Tuhan, tapi kok dia santai2 aja tapi diberkati/ hidupnya enak? Kita gak pernah paham cara Tuhan bekerja. Ia melihat hati. Jadi mari lakukan aja bagian kita dengan ketulusan & sepenuh hati. Apa yg kita kerjakan dengan sepenuh hati pasti Tuhan lihat. Upah kita menanti pada waktu Tuhan yg terindah.

Kamis, 24 Oktober 2024

Rhema Hari Ini.....

 Wahyu 19 : 13

Jubah yang dipakai-Nya telah dicelup dalam darah. Dan Ia disebut "Sabda Allah".

Kalau baca ayat ini, saya langsung teringat sama firman Tuhan dari :

Yohanes 1 : 1

Pada mulanya, sebelum dunia dijadikan, Sabda sudah ada. Sabda ada bersama Allah dan Sabda sama dengan Allah.

Tuhan Yesus Sang Sabda Allah yang menjadi pemimpin peperangan di akhir zaman memang adalah juga Pribadi yang membentuk/ menciptakan dunia ini. Sang Alfa & Omega. Tak perlu diragukan lagi ketuhanannya seperti yg selalu coba digoyahkan oleh pemahaman-pemahaman dunia ini. Kiranya saya dan umat percaya Tuhan dijauhkan dari meragukan Ketuhanan Kristus.

Pada Wahyu 19 ayat ke-11 dikatakan Kemudian saya melihat surga terbuka, lalu nampak seekor kuda putih. Penunggang-Nya bernama Sang Setia dan Sang Benar. Ia adil dalam memutuskan hukuman dan dalam peperangan yang dilakukan-Nya.

Bersyukur kita punya Tuhan Yesus yang adil dalam menetapkan setiap hukuman. Jadi kita gak usah ragu lagi. Apakah aku akan dibela? Kita bisa mengintrospeksi hidup kita, sudahkah kita patut dibela? Semua sudah dinyatakan dalam firman Tuhan. Bagian kita adalah belajar & bergaul dengan firman Tuhan supaya tahu mana-mana yg Tuhan ingin untuk kita lakukan, dan mana-mana hal yg Tuhan tidak mau untuk kita lakukan. Bukankah kita ingin jadi bagian dari pengantin & pasukannya Tuhan yg pakai pakaian lenan? 

(Pakaian lenan yang berkilauan sudah diberikan kepadanya untuk dipakai." (Pakaian lenan itu adalah perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan oleh umat Allah.) Angkatan perang surga mengikuti Dia dengan menunggang kuda-kuda putih, dan berpakaian lenan yang putih bersih.)

Kalau di hidup kita, kita tidak melakukan yg baik….bagaimana kita akan pengenakan pakaian lenan tersebut? Dari manakah anak Tuhan terciri? Dari sikap hidupnya yg memuliakan Allah melalui memberlakukan isi firman Tuhan.

Saya mau kelak dikenan Tuhan memakai pakaian lenan halus dan jadi bagian dari pasukannya Tuhan. Meski nampaknya sekarang harus berjerih lelah untuk jadi “berbeda” dengan apa yg disuka dunia, tapi asalkan nantinya berkenan di hati Tuhan, it’s all worth it.