Kamis, 24 Oktober 2024

Rhema Hari Ini.....

 Wahyu 19 : 13

Jubah yang dipakai-Nya telah dicelup dalam darah. Dan Ia disebut "Sabda Allah".

Kalau baca ayat ini, saya langsung teringat sama firman Tuhan dari :

Yohanes 1 : 1

Pada mulanya, sebelum dunia dijadikan, Sabda sudah ada. Sabda ada bersama Allah dan Sabda sama dengan Allah.

Tuhan Yesus Sang Sabda Allah yang menjadi pemimpin peperangan di akhir zaman memang adalah juga Pribadi yang membentuk/ menciptakan dunia ini. Sang Alfa & Omega. Tak perlu diragukan lagi ketuhanannya seperti yg selalu coba digoyahkan oleh pemahaman-pemahaman dunia ini. Kiranya saya dan umat percaya Tuhan dijauhkan dari meragukan Ketuhanan Kristus.

Pada Wahyu 19 ayat ke-11 dikatakan Kemudian saya melihat surga terbuka, lalu nampak seekor kuda putih. Penunggang-Nya bernama Sang Setia dan Sang Benar. Ia adil dalam memutuskan hukuman dan dalam peperangan yang dilakukan-Nya.

Bersyukur kita punya Tuhan Yesus yang adil dalam menetapkan setiap hukuman. Jadi kita gak usah ragu lagi. Apakah aku akan dibela? Kita bisa mengintrospeksi hidup kita, sudahkah kita patut dibela? Semua sudah dinyatakan dalam firman Tuhan. Bagian kita adalah belajar & bergaul dengan firman Tuhan supaya tahu mana-mana yg Tuhan ingin untuk kita lakukan, dan mana-mana hal yg Tuhan tidak mau untuk kita lakukan. Bukankah kita ingin jadi bagian dari pengantin & pasukannya Tuhan yg pakai pakaian lenan? 

(Pakaian lenan yang berkilauan sudah diberikan kepadanya untuk dipakai." (Pakaian lenan itu adalah perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan oleh umat Allah.) Angkatan perang surga mengikuti Dia dengan menunggang kuda-kuda putih, dan berpakaian lenan yang putih bersih.)

Kalau di hidup kita, kita tidak melakukan yg baik….bagaimana kita akan pengenakan pakaian lenan tersebut? Dari manakah anak Tuhan terciri? Dari sikap hidupnya yg memuliakan Allah melalui memberlakukan isi firman Tuhan.

Saya mau kelak dikenan Tuhan memakai pakaian lenan halus dan jadi bagian dari pasukannya Tuhan. Meski nampaknya sekarang harus berjerih lelah untuk jadi “berbeda” dengan apa yg disuka dunia, tapi asalkan nantinya berkenan di hati Tuhan, it’s all worth it.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar