Rabu, 12 Juni 2013

Sepatu Rusak


Aku berjalan melewati jalan  yang sama. Selama 3 tahun belakangan.
Jalan menuju sekolah. Dengan sepatu yang sama. Sepatu “operan” yang masih layak pakai.....

Itu setahun lalu. Aspal jalan yang beradu dengan solnya mengikis ketebalannya....mengorupsi sedikit demi sedikit, hingga tiba saatnya ada bagian yang berlubang. Tapi tak masalah....toh bagian atasnya masih bagus. Masih “layak pandang”. Jadi aku masih terus memakainya..

Saat hujan datang dan air menggenang......kaki yang bersepatu itu juga ikut mandi hujan – air rembesan dari bagian bawah yang berlubang.

Kadang aku sedih...kalau teman-teman bisa berganti sepatu minimal setahun sekali....tapi aku harus berjuang dengan sepatu yang sama setiap tahun. Berjuang dengan dinginnya air saat hujan datang. Tapi aku masih bisa sedikit tersenyum. Kan masih bisa pakai sepatu.

Sekarang di rak sepatuku....ada lebih dari 5 sepatu. Itu milikku semua. Entah itu “pembalasan dendam” dari alam bawah sadar, atau sudah “female instinct” kalau sepatu itu ya guilty pleasure-nya wanita. Tapi setiap kali aku ingat masa lalu itu...aku bersyukur untuk sepatu-sepatu di rak itu. 

Yap.....itu bukti nyata Tuhan sayang aku. Dengan cara yang orang lain mungkin gak akan mengerti....it’s my personal experience gimana Tuhan menyertai hidupku. Kalau Tuhan ada di depan mata...aku ingin memeluk-Nya erat.....hanya ingin berterima kasih untuk pengalaman sepatu rusakku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Natal Panasonic 2024