Kisah Para Rasul 15
Sometimes, My Way is Not Other's People Way
(and i have to learn to accept that)
Baca pasal ini terasa sekali banyak perselisihan soal bagaimana hidup beriman yg baik. Ada yg udah terima Tuhan Yesus tapi masih ikut aturan lama hukum Taurat, ada yg merasa kalo jalanin hukum Taurat juga bakalan berat banget. Ada juga perselisihan antara Paulus & Barnabas perihal Markus, yang akhirnya membuat mereka “pecah kongsi”.
Memang manusia punya berbagai sudut pandang soal bagaimana hendak menjalani kehidupan berimannya. Prinsip-prinsip bagaimana yg mau ia pegang dan mana yg mau ia tinggalkan/ tidak lakukan lagi. Punya prinsip juga soal bagaimana memperlakukan orang lain. Menerima atau melepaskan orang lain untuk ada atau tidak di sekitar kehidupannya. Ini semua terjadi dengan pemahaman/ cara pandang terhadap firman Tuhan yang berbeda karena dilihat dari berbagai sudut pandang.
Hampir seumpama seperti pasal yg sama dibaca oleh sisters di grup BRG Y lalu jadi rhema yg berbeda-beda di tiap orang. Padahal bacaannya sama.
Ini jadi perenungan juga buat saya, bahwa saya gak bisa paksa orang lain untuk lakuin hal2 yg sama yg saya lakuin (terutama soal bgmn menerapkan firman Tuhan dalam hidup saya). Sharing/ kesaksian boleh aja. Tapi pengalaman iman tiap orang beda-beda. Belum tentu juga yg udah saya lakuin 100% udah benar. Yang tahu semuanya itu ya Tuhan sendiri. Karena Tuhan tau hati & motivasi terdalam masing-masing makhluk ciptaanNya. Ia mengenal bagaimana komitmen tiap anak-anakNya utk mengikutNya. Paulus mungkin udah gak bisa kompromi sama sikap Markus, tapi Barnabas mau coba kasih Markus kesempatan lagi. Saya mungkin aja bisa bersikap seperti Paulus pada teman A, atau bersikap seperti Barnabas pada saudara B. Manusia itu kompleks. Makanya Tuhan juga selalu punya cara utk bikin sesuatu yg gak baik (misal : perpecahan) jadi tetap berujung baik (Injil Tuhan malah jadi lebih mudah tersebar karena pekerjaNya yg berpisah jalan ambil daerah pelayanan yg berbeda-beda).
Habakuk 2 : 9
Celakalah orang yang mengambil laba yang tidak halal untuk keperluan rumahnya, untuk menempatkan sarangnya di tempat yang tinggi, dengan maksud melepaskan dirinya dari genggaman malapetaka!
Jujurlah dalam Pekerjaanmu!
Biarlah kudiingatkan senantiasa utk punya hati yg jujur dalam bekerja. Memperoleh pendapatan dengan cara yg berkenan di hati Tuhan. supaya ketika dipakai utk hidup rumah tangga juga jadi berkat. Bukan malah jadi kutuk karena didapat dengan cara yg gak berkenan di hati Tuhan. Kesempatan utk berbuat curang mah ada aja. iblis pasti punya cara buat menggoda. Tinggal sayanya yg harus berintegritas dalam Tuhan utk ambil sikap yang benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar