Ih...udah lama banget gak posting.....hehehe....
Pengen nulis lagi rhema-ku yang udah lama kayak berasa "hambar" di akhir-akhir bulan Desember kemarin karena satu dan lain hal. Moga-moga tahun baru on fire lagi nich.....gas...gas...gaspol......
January...here I come.....
Keluaran 6 : 9
(6-8) Lalu Musa
mengatakan demikian kepada orang Israel, tetapi mereka tidak mendengarkan Musa
karena mereka putus asa dan karena perbudakan yang berat itu.
Kadang ada peneguhan dari Tuhan
melalui hamba-hambaNya yg menyampaikan kabar pengharapan, penguatan terhadap
suatu masalah yg sedang kita hadapi. Tapi karena masalah terasa terlalu berat,
jadi suka “ketutup” sama rasa putus asa. Apa yg dialami bangsa Israel ya kadang
sama aja kayak perasaan saya ketika diperhadapkan sama persoalan yg kok belum
tau ujungnya bakal selesai kayak gimana. Denger firman Tuhan yg dikhotbahkan
kadang jadi cuma kayak masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Karena saya gagal
focus. Bukan focus sama Tuhan, tapi terlalu focus sama masalah yg dihadapi.
Kadang perlu ambil moment jeda
sejenak. Diamkan semua suara berisik di kepala dan berusaha focus dengar suara
Tuhan, supaya saya gak salah ambil langkah dan gak putus asa. Kembali ingat
bahwa Tuhan pegang kendali atas segala sesuatunya, termasuk tentang masalah yg
saya hadapi. It’s just another season in life yg harus saya lalui dengan
mengizinkan Tuhan berperkara utk mendatangkan kebaikan buat saya ataupun orang2
di sekitar saya.
Keluaran 7 : 3
Tetapi Aku akan mengeraskan hati Firaun, dan Aku akan memperbanyak
tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang Kubuat di tanah Mesir.
Sebenarnya mengherankan ya apa yg
Tuhan bilang. Kalo bisa gampang kenapa harus dibikin sulit sih? Kalo Tuhan bs
mengeraskan hati kan Tuhan juga bisa melembutkannya, jadi proses Israel keluar
dari Mesir gak perlu berbelit-belit. Tapi ya rencana Tuhan bukanlah rencana
manusia. Kadang kita gak bisa memahaminya. Tapi yg pasti karena hal ini Tuhan
sudah membentuk Musa menjadi sosok pemimpin yg tangguh dan make a big impact
dalam sejarah bangsa Yahudi yg mungkin melebihi pemikiran Musa sendiri. Ia yg
tadinya gak merasa percaya diri, berat lidah, bisa “membujuk” Tuhan ketika
Tuhan hampir saja memusnahkan bangsa Israel karena murka atas pengkhianatan
bangsa Israel yg menyembah patung lembu emas. Musa juga yg “membujuk” Tuhan utk
berjalan bersama Israel ketika Tuhan enggan karena ketegartengkukan bangsa
Israel.
Jadi banyaknya masalah yg terjadi
di hidup kita pun Tuhan izinkan utk membentuk kita menjadi pribadi yg lebih
baik. Tuhan ingin mengeluarkan “the best version of our selves” buat
kemuliaanNya. Ikut Tuhan emang gak gampang, supaya kita juga gak jadi anak-anak
gampangan.
Amsal 7 : 13-14
Lalu
dipegangnyalah orang teruna itu dan diciumnya,
dengan muka
tanpa malu berkatalah ia kepadanya:
"Aku
harus mempersembahkan korban keselamatan,
dan pada
hari ini telah kubayar nazarku itu.
Baca pasal ini berasa visualisasi adegan grooming.
Teruna yg kurang pengalaman dijebak perempuan sundal yg tentu usianya sudah
lebih dewasa. Dikiranya itu adalah jalan menuju hal-hal yg menyukakan hati,
tapi ujungnya kepada kebinasaan.
Bila kita tidak bergaul erat dengan firman Tuhan,
kitapun dapat dg mudah dikecoh iblis dengan segala tipu dayanya. Karena kurangnya
pengetahuan kita akan kebenaran firman Tuhan. Kita bisa terkecoh dg embel-embel
kebaikan yg membungkus suatu pemahaman yg salah/ dosa. Hal-hal yg jadinya
abu-abu sehingga kita sulit membedakan apakah ini kehendak Tuhan atau bukan dan
akhirnya malah jadi membuat kita jatuh dalam dosa. Seperti bujukan yg dipakai si
perempuan sundal di ayat ini. Ia mengatakan ingin mempersembahkan korban
keselamatan & membayar nazar. Sesuatu yg nampaknya baik tapi ternyata hanya
tipu muslihat berujung dosa.
Maka baiklah kita menguji segala sesuatunya apakah
sudah seturut dg kebenaran firman Tuhan atau belum. Supaya gak mudah
diombang-ambingkan tipu muslihat dunia ini yg sekarang makin jahat tapi
berkedok kebaikan, hak-hak asasi manusia, dan banyak lagi label yg mengecoh.