Senin, 20 Januari 2025

Rhema hari Ini...

 Keluaran 21

Memanusiakan Manusia

Pasal ini menggambarkan peraturan2 mengenai berbagai hukum dan ganti rugi utk menciptakan keadilan bagi sesama manusia apabila ada manusia yg merasa dirugikan oleh manusia lainnya.

Ketika kita membaca pasal ini, mungkin saja ada yg dari sudut pandang kita terasa kurang pas di hati (soal nilai ganti ruginya/ hukumannya), tapi peraturan-peraturan tersebut sudah diusahakan utk seadil-adilnya membawa solusi masalah yg terjadi pada zaman itu.

Dan ini semua intinya karena Tuhan mengasihi manusia, sehingga Ia ingin setiap orang bs merasa terlindungi hak hidupnya. Baik itu orang merdeka ataupun budak, baik itu orang kaya maupun orang tak berpunya. Karena sebenarnya yg menciptakan kasta/ status sosial adalah manusia. Bukan Tuhan. Tuhan justru datang ke dunia utk membawa pembebasan bagi setiap orang, tak memandang darimana status sosialnya. Tuhan Yesus bahkan banyak memberi perhatian lebih bagi orang2 yg termarginalkan oleh dunia, agar orang2 tersebut merasa diterima & berarti.

Apabila Tuhan sudah mengajarkan kita sejak dr perjanjian lama utk bs menghargai hak hidup sesama manusia, maka patutlah saya yg adalah sesama ciptaan menaruh respek pada sesama ciptaan Tuhan. Saya tidak pantas utk memandang rendah sesama manusia atau menyia-nyiakan makhluk hidup ciptaan Tuhan lainnya (hewan, tumbuh2an) karena ya status saya sama. Saya juga adalah hasil ciptaan Tuhan. Kalau saya meninggikan diri diatas sesama berarti saya tidak memberi hormat kepada Tuhan yg menciptakan.


Amsal 21:2 (TB)  

Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, 

tetapi TUHANlah yang menguji hati.

Kalau saya hanya mempertimbangkan setiap hal dari sudut pandang saya sendiri, maka saya pasti selalu merasa setiap keputusan saya adalah benar. Tapi kalau saya mau membuka diri utk mendengar pendapat orang lain (tentunya yg bijaksana & berhikmat), maka saya akan dapat POV yg baru yg mungkin gak keliatan sebelumnya dari sudut pandang saya. Apalagi kalau saya mau me-refer setiap keputusan dari sudut pandang Tuhan, caranya tentu dg menimbangnya apakah sudah sesuai dg kebenaran firman Tuhan atau belum? Membawanya dalam doa supaya Tuhan gak biarin saya tergesa-gesa dg keputusan saya, dan sudahkah nantinya keputusan saya sejalan dg rencana yg Tuhan buat utk hidup saya?

Dg berpatokan kepada kebenaran firman Tuhan maka niscaya keputusan2 yg saya buat kiranya bisa berkenan di hati Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Attitude ≠ Your Attitude Towards Me

Amsal 24 : 29 Janganlah berkata: "Sebagaimana ia memperlakukan aku, demikian kuperlakukan dia. Aku membalas orang menurut p...