Kisah Para Rasul 1 : 6-8
Ayat 6 : Maka bertanyalah mereka yang
berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan
bagi Israel?"
Israel
berjaya dalam peperangan pada masa perjanjian lama saat kepemimpinan Yosua.
Lalu ketika tiba masa kepemimpinan raja2, Israel memperoleh kemakmuran dan
kemenangan dalam peperangan2nya (cont : masa raja2 seperti Saul, Daud, Salomo).
Israel sangat disegani oleh
bangsa2 lain yang percaya bahwa penyertaan Tuhan menyertai Israel. Lalu tibalah saat Allah tidak
lagi mentolerir pelanggaran dan dosa2 Israel sehingga pada masa raja
Yoyakim-Yoyakhin-Zedekia, Allah menyerahkan Israel ke tangan raja Babel
(Nebukadnezar) dan Israel mengalami masa pembuangan di Babel 70 tahun lamanya.
Melihat
sejarah Israel yang tadinya merupakan kerajaan yang kuat, ditambah dengan
segala nubuatan tentang akan datangnya Mesias yang akan menyelamatkan Israel
semenjak zaman kitab perjanjian lama, tentunya pemahaman2 ini menyebabkan
murid2 Yesus yang mempercayaiNya sebagai Mesias yang selama ini dinubuatkan
menjadi berharap bahwa Yesus akan membebaskan mereka dari kekuasaan bangsa
Romawi secara harafiah. Bahwa Israel
akan dapat mengalami masa kejayaannya kembali sebagai sebuah kerajaan yang
besar dan berkuasa.
Padahal
Yesus bukanlah Mesias yang seperti itu. Dan sesungguhnya kepulihan yang dibawa
Sang Mesias bukanlah kepulihan secara fisik seperti dahulu kala, namun lebih
kepada kepulihan rohani, kepulihan yang sifatnya lebih abadi. Kekayaan yang
sifatnya tidak fana. Kekayaan dalam damai sejahtera Tuhan dimana ada janjiNya
tentang keselamatan dan hidup abadi setelah kematian secara fisik.
(Kis 17:29
Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa
keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan
keahlian manusia)
Ayat 7 : Jawab-Nya: "Engkau tidak
perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut
kuasa-Nya.
Bila
kepulihan rohani itu tiba, dalam arti Yesus akan datang kembali untuk membawa
umat pilihanNya masuk dalam kerajaan sorga,
(Yohanes
14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku
mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat
bagimu.
14:3
Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku
akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku
berada, kamu pun berada.) sungguh tidak ada yang mengetahui waktu Tuhan
tersebut, bahkan dikatakan dalam
Mat
24:36 Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu,
malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri."
Seperti
mengetahui ending sebuah film bahkan sebelum menonton film itu sendiri. Apakah
akan menjadi sesuatu yang menarik? Dalam arti kita tidak akan menyimak dengan
baik ketika nantinya kita menonton film tersebut. Demikian pula adalah lebih
baik bila kita tidak mengetahui waktu Tuhan itu, karena kita akan lebih giat
mengerjakan keselamatan kita. Sebagaimana Tuhan menginginkan kita untuk
melakukannya, sekaligus juga membagi kabar keselamatan itu kepada sesama.
Ayat 7 : Tetapi kamu akan menerima kuasa,
kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem
dan di seluruh Yudea dan Samaria
dan sampai ke ujung bumi.
Inilah
yang Allah ingin untuk kita lakukan. Menjadi saksiNya tentang keselamatan yang
telah disediakanNya bagi umat manusia. Mari siapkan hati kita serta teguhkan
iman untuk itu.
Inti2/ Point2 :
Pemahaman yang tidak mendalam dari murid2
perihal arti Mesias yang sesungguhnya.
Tidak perlu tahu ending suatu film sebelum
menontonnya. Nikmati alurnya dengan baik dan terkadang kita pada jelang akhir
dapat mengetahui endingnya bahkan sebelum benar2 diungkapkan dalam babak di
film tersebut. (cukup kerjakan keselamatan kita dan tentang akhir zaman, itu
adalah kedaulatan Tuhan untuk menetapkan waktunya)
Dalam mengerjakan keselamatan kita, kita tidak
akan mampu kalau hanya mengandalkan kemampuan kita sendiri. Entah kita akan
merasa lelah dan menyerah, atau kadang bila pelayanan tersebut berujung keberhasilan,
akan timbul sifat sombong. Tapi kita harus ingat kalau yang memampukan kita
adalah Allah yang telah memberi kita kuasa melalui RohNya yang kudus, sehingga
kita akan mampu menjadi saksi Tuhan. Dimana? Di segala tempat (Yerusalem :
bukan tempat yang asing lagi, disitulah bait Allah yang megah berdiri. Di Yudea
: Yesus lahir disana-tempat Herodes berkuasa, raja yang menginginkan kematian
Yesus. Di Samaria : banyak diungkap bahwa Samaria
bukanlah tempat yang baik, banyak penyembahan berhala, persundalan, dll.) Arti
: bahwa kita harus menjadi saksi Tuhan bukan hanya di tempat dimana ada sesama
kita yang seiman, bahkan sampai di tempat2 dimana kepercayaan terhadap Kristus
mendapat penolakan. Di tempat2 dimana kejahatan merajalela sampai2 berbuat baik
menjadi sesuatu yang malu untuk diungkapkan. Sampai ke ujung bumi : tak
terbatas dimanapun kita berada, kita harus bersaksi untuk kemuliaan Tuhan.
Sanggupkah kita? Pasti. Kenapa? Karena Tuhan telah memberi kita kuasa melalui
RohNya yang Kudus.
GBU, selamat melayani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar