Suka nonton wayang? Yup....mungkin karena ada darah Jawa yang mengalir dalam diri saya.
Dan ada darah seorang guru sejarah yang mengalir dalam diri saya. Wayang dan segala konflik ceritanya, sangat menarik untuk diikuti.....complicated bahkan sebelum ada sinetron-sinetron yang njelimet dan gak makna di jaman sekarang ini (padahal jaman saya kecil sinetron banyak kok yang bermutu...kenapa kesini-sininya makin payah ya?). Ceritanya sebenarnya lebih berliku ketimbang telenovela.
Mendengarkan nyanyian dan musik dalam pewayangan itu....apalagi kalau dari siaran radio....membawa saya bernostalgia tentang Semarang....tentang rumah Opa...dan tentunya tentang Opa.
Wayang......banyak pembelajaran hidup yang bisa ditarik dari ceritanya.
Ceritanya banyak....tapi saya suka cerita Mahabrata. It's cool - kinda' perseteruan gangster elite - between Pandawa and Kurawa.
So...wayangan di atas cuman intermezzo. Wayangan saya sebenarnya tentang ya...."wayangan" itu sendiri alias habit mengerjakan sesuatu sampai semalaman suntuk. Nggak dicicil dari jauh-jauh hari. Kedebak-kedebuk.
Saya sangat "hidup segan mati tak mau" dalam menghilangkan habit ini.
Mungkin pengaruh intermezzo di atas (walau saya tahu itu hanya alasan yang dicari-cari).
Ujian dari dahulu kala belajar hobinya ya ini...wayangan. As a note : belajar-bukan bikin contekan ya- I try my best to fill/answer my test with honest way. Bikin bahan juga wayangan......oh my....how I already fall for this "wayangan" habit.
Pertanyaannya adalah sampai kapan ya?
Sampai tulisan ini tercetak ya saya sedang melakoni "wayangan" ini.
Sedang mencari inspirasi....tapi juga ingin sekali menulis...maka disesuaikan saja topik tulisan ini dengan realita yang sedang saya jalani.
Mungkin buat yang membacanya akan ada yang berujar "boring banget sih tulisan ini....gak makna banget"
Tapi saya akan berujar "wong ini blog saya kok.....judulnya saja -the way that i describe my feelings- jadi sah-sah saja toh untuk menuliskan yang saya rasa :p"
Sambil menulis...pikiran saya melayang dan teringat sebuah nama : SAMUEL MULIA.
Idola saya dalam menulis kolom singkat kategori parodi di harian Kompas setiap hari Minggu.
Terima kasih karena Anda telah menjadi inspirasi saya dalam menulis. Cara Anda menyampaikan sesuatu, sangat apa adanya yet so interesting even untuk tema yang "biasa-biasa saja".
Cara Andalah yang membuat saya terpacu untuk terus mengisi blog ini dengan hal-hal yang saya rasa dan alami yang meskipun sederhana namun ternyata bisa juga kok menjadi sebuah tulisan yang "lumayanlah" untuk dibaca dan dimaknai walau kadarnya masih dibawah standar...hehehe.