Kamis, 08 Desember 2011

Planet Baru dan Invasi


http://id.berita.yahoo.com/video/tech-26345343/nasa-new-planet-just-about-right-for-life-27500870.html

Link di atas yang saya lihat dan baca dari yahoo membuat kita berpikir dan mungkin juga berharap........
bisakah kita punya tempat hidup selain di bumi ini yang sudah semakin menua dan mulai bobrok sebenarnya juga karena kehidupan manusia yang korup......
Korup dalam arti eksploitasi berlebihan tanpa memikirkan kembali bagaimana mengembalikan yang sudah diambil dari alam. 
Hasilnya??
Fenomena pemanasan global, iklim yang kacau, ozon yang bolong, alam yang rusak, pepohonan yang berganti pohon-pohon beton alias gedung-gedung bertingkat. Di Jakarta sendiri sudah santer dikabarkan terjadi penurunan level tanah......kalau tidak diantisipasi segera dan pemerintah maupun penduduk "cuek beibeh"....mungkin besok-besok Jakarta sudah jadi "Ancol kedua" alias tenggelam dan berubah jadi laut...atau mungkin danau??? Yang pasti Jakarta "kelelep".
Back to the planet above......
Kalau memang manusia berencana mencari tempat tinggal alternatif selain bumi, lalu apakah di planet baru itu kita akan menginvasi? Mari kita berandai-andai bila di sana sebelumnya sudah ada makhluk hidup lain yang tinggal sebelum kita....lalu apakah kita akan berusaha "menjajah" dan menguasai???? Yang penting kita berkuasa di tempat tinggal baru itu. Survival for the fittest....lalu apa bedanya kita dengan makhluk-makhluk yang kita juluki ALIEN....yang banyak digambarkan dalam film-film datang dan ingin menguasai bumi, mengambil sumber dayanya, serta menjadikan kita budaknya...atau parahnya menjadikan kita "inangnya" dan mereka sebagai "parasitnya" yang menggerogoti tubuh kita sehingga kita tidak punya kuasa mengendalikan tubuh kita sendiri (seremnyaaa...)
Saya jadi teringat apa yang digambarkan dalam film AVATAR si manusia biru. Bagaimana di situ digambarkan ternyata manusia bisa sangat jahat demi kepentingan mereka sendiri (uupsss...saya kan juga manusia ya...)
Semua ini membuat saya berpikir...apakah ras saya sejahat itu ya?
Saya teringat dengan 1 film lagi yang pernyataannya benar-benar menohok nurani.....
THE MATRIX....adegan monolog agent Smith saat dia berbicara kepada Morpheus tentang esensi manusia.
Ia menyamakan manusia dengan virus.....ya...virus.....menginfeksi......
manusia dikatakan hanya bisa mengambil terus dan terus (dari alam) sampai habis - tidak bisa memperbaharui - tidak bisa memproduksi/menghasilkan. Beranak-pinak bertambah banyak...lalu pindah lokasi bila keadaan setempat sudah tidak bisa memenuhi kebutuhannya lagi, dan begitu terus-menerus, sama seperti sifat virus. Meninggalkan jejak kerusakan. Naas sekali ternyata kalau dipikir.....manusia membenci virus..tapi sifat dasarnya ternyata mirip dengan virus.....
Lalu apakah keberadaan manusia adalah sebuah kesalahan?
Pertanyaan yang sebenarnya saya sendiri ngeri untuk menanyakan dan juga berpikir keras mencari jawabannya.
Saya hanya bisa mengingat satu kalimat dari kitab Kejadian untuk menjadi sebuah jawaban pembuka :
Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.
Ketika Allah menciptakan malaikat (yang tentunya identik dengan sesuatu yang pastinya baik), ternyata toh ada Lucifer yang membelot and became the bad guy........
Kalau manusia dikatakan makhluk perusak, korup, seperti virus, saya juga masih ada harapan dimana ada sisi jahat pasti ada sisi baik sebagaimana kebalikan situasi malaikat yang saya sebutkan sebelumnya.
Tetap.....apa yang dibawa suatu ras bukanlah apa yang menjadi rata-rata sifat dasarnya, tapi apa yang dipahami oleh hatinya dan terimplementasi dalam sikap dan tindak hidupnya. Seperti peran Sam Worthington dalam AVATAR dimana dia malah lebih membela ras Navi daripada rasnya sendiri -manusia- karena apa yang ia percaya sebagai sesuatu yang baik dan seharusnya/ benar -walau untuk memperjuangkan kebenaran tersebut ia harus melawan rasnya sendiri-
Sesuatu yang bisa dijadikan perenungan......oleh saya....mungkin juga oleh anda (kalau anda mau tentunya..)


Human.....are we a destroyer or a keeper?
That answer depends on you.....and your act. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar