Yosua 17:16 (TB)
Kemudian berkatalah bani Yusuf: "Pegunungan itu tidak cukup bagi kami, dan semua orang Kanaan yang diam di dataran itu mempunyai kereta besi, baik yang diam di Bet-Sean dengan segala anak kotanya maupun yang diam di lembah Yizreel."
Baca ayat ini jadi teringat soal sikap Kaleb di pembacaan beberapa hari lalu. Bani Yusuf mentalnya berbanding terbalik dengan Kaleb. Saat mereka minta tanah & diberikan solusi oleh Yosua, mereka "merajuk" dg beralasan bahwa bangsa yg akan mereka halau dari tanah tersebut terlalu kuat utk mereka lawan, sedangkan Kaleb di masa tuanya saat meminta tanah haknya malah mengatakan bahwa di usianya yg sekarang ia masih sama kuatnya saat ia masih muda utk menghalau bangsa yg menempati tanah bagiannya.
Kaleb mengimani & mengamini penyertaan Tuhan ketika ia mau berusaha utk sesuatu yg ditetapkan Tuhan baginya, tapi bani Yusuf seakan mau enaknya saja utk diberikan tanah yg luas tapi gak mau mengusahakannya dg berjuang membebaskan tanah tersebut. Padahal kalau saja bani Yusuf mau berusaha, pasti Tuhan akan memberkati dg kemenangan sebagaimana pengalaman Israel yg sudah2 (Yosua bahkan menegaskan demikian di ayat terakhir di pasal ini).
Biarlah ini bisa jadi refleksi pribadi saya utk gak mau ambil gampangnya saja kalo menghadapi suatu masalah. Hanya maunya berdoa & simsalabim jadi. Tapi harus juga mau ambil & mengerjakan apa yg jadi bagian saya utk dikerjakan. Maka Tuhan pasti akan mendatangkan kebaikan didalamnya.
Markus 3:25 (TB)
dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan.
Membaca ayat ini membuat saya merenungi betapa pentingnya utk bersepakat bersama suami. Karena sebagai 2 pribadi yg sudah menjadi 1 dalam janji pernikahan yg diberkati Tuhan sehingga kami adalah 1 daging, harus ada ego yg ditekan. Belajar mengkomunikasikan segala sesuatunya utk kebaikan bersama. Jangan krn 2 kepala lalu sama2 bertahan dg apa yg ada di kepala masing2. Kalau seperti itu akhirnya ya jd 1 tubuh yg terpecah belah. Walau perikop ini gak membahas mengenai rumah tangga secara spesifik, tapi 1 ayat ini udah merupakan teguran buat saya pribadi utk ingat pesannya Tuhan dalam hidup rumah tangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar