Matius 11 : 2-3, 6
Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus,
lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"
Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."
Tiap kali baca perikop ini, jujur saya bertanya-tanya dalam hati, apakah ada ketegangan dalam hubungan Tuhan Yesus & Yohanes Pembaptis?
Mereka adalah sepupu, juga saling bersinggungan dalam pelayanan. Dimana Yohanes membuka jalan bagi kedatangan Tuhan Yesus & juga membaptisNya.
Namun bisa keluar pertanyaan yg seperti mengisyaratkan keraguan pada ayat 3 (atau mungkin kekecewaan karena apa yg ditulis di Matius 4 : 12 Tetapi waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea. ? )
Apalagi pada ayat 11 kembali dikatakan oleh Tuhan Yesus :
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.
Saya tidak tahu bagaimana terms hubungan Tuhan Yesus & Yohanes Pembaptis pada akhirnya. Karena juga tidak dijelaskan respons Yohanes lebih lanjut. Tapi yg saya dapat secara pribadi adalah mau “sebesar” apapun nama seseorang dalam pelayanan, yg terpenting adalah bagaimana hubungan pribadinya dengan Tuhan Yesus. Apakah ia punya intimacy dengan Tuhan sehingga mampu mencerna & melihat apa yg Tuhan mau buat di hidupnya. Karena jalan Tuhan gak selalu seperti jalan tol, kadang berbatu-batu dan kita kadang merasa ditinggalkan, babak belur, padahal Tuhan selalu disamping, mendampingi seperti orang tua yg sedang memberi ruang bagi anaknya utk belajar soal hidup yg emang gak mudah. Supaya kita gak jadi anak-anak gampang. Tapi teruji seperti emas yg dimurnikan sehingga terlihat cinta kita yg tulus sama Tuhan gak tergantung sama enak-menderitanya hidup, senang-sakit, suka-duka. Seperti kasih Tuhan yg tetap sama, Ia juga mau kitapun punya cinta yg sama kepadaNya meski keadaan hidup berubah-ubah. Mengimani & meyakini bahwa Tuhan baik, no matter what.
Nehemia 2 : 19
Ketika Sanbalat, orang Horon, dan Tobia, orang Amon, pelayan itu, dan Gesyem, orang Arab, mendengar itu, mereka mengolok-olokkan dan menghina kami. Kata mereka: "Apa yang kamu lakukan itu? Apa kamu mau berontak terhadap raja?”
Niat baik bahkan yg diberkati oleh Tuhan tidak serta-merta tanpa halangan/ rintangan. Ada aja orang-orang yg gak suka dg apa yg dilakukan Nehemia. Bahkan ketidaksukaan itu diperlihatkan terang-terangan.
Dalam hidup kita pun, kita hidup dg baik saja, tetap akan ada orang yg gak suka entah krn alasan apa. Kalau hal ini terjadi, saya diingatkan utk tidak menjadi kecewa atau tawar hati utk tetap berbuat baik, karena bahkan di dalam firman Tuhan saja sudah dikasih tau sejarah kehidupan manusia yg demikian. Nehemia berbuat apa yg baik dimusuhi, bahkan Tuhan kita Tuhan Yesus yg selalu berbuat kebaikan, menyembuhkan banyak orang, tetap ada saja yg benci. Dan lucunya yg benci malah orang-orang yg “tahu agama”. Jadi biar orang punya niat jelek/ benci kepada kita for no specific reason, tetap lakukan kehendak Tuhan. minta kekuatan Roh Kudus utk gak ikut jadi benci balik. Inilah identitas anak-anak Tuhan yg berat tapi bisa karena pertolongan Roh Kudus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar